TUGAS
AKHIR TELAAH KURIKULUM DAN BUKU TEKS
1.
Mengapa
kurikulum selalu berubah?
Jawab:
Karena
perkembangan peradaban manusianya itu sendiri. Perkembangan peradaban pasti semakin maju, begitulah
juga dengan kurikulum yang selalu berubah menyeimbangi perkembangan zaman yang
semakin maju. Setiap perubahan pasti akan lebih meperbaiki dan
menyempurnakan kurikulum yang terdahulu
demi tercapai tujuan dari kurikulum tersebut
karena dengan adanya kurikulum yang baru bisa lebih meningkatkan baik
dari segi kreatifitas maupun dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Contohnya saja, dalam kurikulum yang baru ini murid harus dituntut lebih aktif
sedangkan guru hanya sebagai fasilitator untuk muridnya. Dari sini diharapakan
agar murid lebih berkembang daya pikirnya serta imajinasinya. Oleh karena itu,
perubahan kurikulum merupakan hal yang terbaik untuk proses perkembangan
pendidikan.
2.
Bagaimanakah
sikap seorang guru dalam menyikapi beberapa kali perubahan kurikulum yang
terjadi?
Jawab:
Sebagai seorang guru kita harus siap
untuk menghadapi dan menjalankan kurikulum yang telah ditetapkan. Dengan adanya
perubahan kurikulum ini seorang guru harus mempersiapkan dengan matang apa yang
harus ia lakukan demi terlaksananya tujuan kurikulum. Oleh karena itu, sebagai
seorang guru harus benar-benar mengenal tentang kurikulum itu bagaimana dan
seperti apa cara penerapannya.
3.
Kemukakan
elemen perubahan kurikulum 2013?
Jawab:
Elemen
Perubahan Kurikulum 2013
Ha-hal
yang baru sebagai perubaha kurikulum yang menjadi cirri Kurikulum 2013 adalah
menyagkut empat standar pendidikan, yakni Standar Kompetensi Lulusan (SKL),
Standar Proses, Standar Isi, dan Standar Penilaian. Keempat standar ini
dirumuskan dalam tujuh elemen sebagai berikut:
1. Kompetensi
Lulusan.
2. Kedudukan
Mata Pelajaran (ISI).
3. Pendekatan
(ISI).
4. Struktur
Kurikulum (mata pelajaran dan alokasi waktu) (ISI).
5. Proses
Pembelajaran Penilaian.
6. Penilaian.
7. Ekstrakurikuler.
Berikut keempat uraian elemen perubahan
dimaksud yang masuk dalam bahan Uji Publik Kurikulum 2013.
1. Kompetensi
Lulusan
Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan.
2. Kedudukan
Mata Pelajaran
Kompetensi yang semula diturunkan dari
mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran yang dikembangkan dari
kompetensi.
3. Pendekatan
(ISI)
Kompetensi dikembagkan melalui
a. SD : Tematik integratif dalam semua mata
pelajaran.
b. SMP : Mata pelajaran.
c. SMA : Mata pelajaran wajib dan pilihan.
d. SMK : Mata pelajaran wajib, pilihan, dan vokasi.
4. Struktur
Kurikulum (ISI)
a. Sekolah
dasar (SD)
1) Holistik
berbasis sains (alam, sosial, dan budaya).
2) Jumlah
mata pelajaran dari 10 menjadi 6.
3) Jumlah
jam bertambah 4 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran.
b. Sekolah
Menengah Pertama (SMP)
1) TIK
menjadi media semua mata pelajaran.
2) Pengembangan
diri terintegrasi pada setiap mata pelajaran dan ekstrakurikuler.
3) Jumlah
mata pelajaran dari 12 menjadi 10.
4) Jumlah
jam bertambah 4 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran.
c. Sekolah
Menengah Atas (SMA)
1) Perubahan
sistem: ada mata pelajaran wajib dan ada mata pelajaran pilihan.
2) Terjadi
pengurangan mata pelajaran yang haruss diikuti siswa.
3) Jumlah
jam bertambah 2 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran.
d. Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK)
1) Penyesuaian
jenis keahlian Berdasarkan spectrum kebutuhan saat ini.
2) Penyeragaman
mata pelajaran dasar umum.
3) Produktif
disesuaikan dengan tren perkembangan industry.
4) Pengelompokan
mata pelajaran produktif sehingga tidak terlalu rinci pembagiannya.
5. Proses
Pembelajaran
a. Standar
proses yang semula terfokus pada eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi
dilengkapi dengan mengamati, menanya, mengolah, menalar, menyajikan,
menyimpulkan, dan mencipta.
b. Belajar
tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan
masyarakat.
c. Guru
bukan satu-satunya sumber belajar.
d. Sikap
tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan.
SD :
Tematik dan terpadu.
SMP :
IPA dan IPS masing-masing dibelajarkan secara terpadu.
SMA :
Adanya mata pelajaran wajib dan pilihan sesuai dengan bakat dan minatnya.
SMK :
Kompetensi keterampilan yang sesuai dengan standar industri.
6. Penilaian
a. Pergeseran
dari penilaian melalui tes (mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil
saja), menuju penilaian otentik
(mengukur semua kompetensi sikap,keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan
proses dan hasil).
b. Membuat
PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada
posisi skor yag diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal).
c. Penilaian
tidak hanya pada level KD, tetapi juga pada kompetensi inti dan SKL.
d. Mendorong
pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrument utama penilaian.
7. Kegiatan
Ekstrakurikuler
a. SD:
Pramuka (wajib), UKS, PMR, Bahasa Inggris.
b. SMP/SMA/SMK:
1) Pramuka
(wajib), OSIS, UKS, PMR,dll.
2) Perlunya
ekstrakurikuler partisipatif.
4.
Pilih
satu rumusan kompetensi dasar dari masing-masing kompetensi inti mata pelajaran
bahasa Indonesia menurut kurikulum 2013 SMP atau SMA. Selanjutnya, kembangkan
ke dalam rumusan tujuan pembelajaran dengan memperhatikan aspek domain menurut
Benyamin S. bloom?
Jawab:
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai
dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. Menghargai dan menghayati perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (tanggung jawab, gotong royong),
santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
2. Memahami
pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) Berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
3. Mencoba,
mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar
1.2 Menghargai dan
mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa
sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulis.
2.2 Memiliki perilaku
percaya diri dan tanggung jawab dalam membuat tanggapan pribadi atas karya
budaya masyarakat Indonesia yang penuh makna.
3.3 Mengklasifikasi
teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita
pendek baik melalui lisan maupun tulisan.
4.2 Menyusun teks hasil
observasi, tanggapan deskriftif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek
sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun
tulisan.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa
diharapkan mampu memahami tentang cerita pendek Indonesia.
2. Siswa
diharapkan mampu menyusun cerita pendek Indonesia dengan baik dan benar.
3. Siswa
diharapkan mampu memperbaiki cerita pendek Indonesia yang rancu dengan baik dan
benar.
5.
Berdasarkan
rumusan tujuan pembelajran yang sudah anda buat, selanjutnya kembangkanlah
dalam bentuk perangkat pembelajaran RPP yang lengkap?
Jawab:
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan
Pendidikan : SMP
Kelas/Semester : VII/I
Mata
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Topik : Cerita Pendek
Indonesia
Jumlah
Pertemuan : 2 x 45 menit
D. Kompetensi Inti
4. Menghargai
dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. Menghargai dan menghayati perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (tanggung jawab, gotong royong),
santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
5. Memahami
pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) Berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
6. Mencoba,
mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
E. Kompetensi Dasar
1.2 Menghargai dan
mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa
sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulis.
2.2 Memiliki perilaku
percaya diri dan tanggung jawab dalam membuat tanggapan pribadi atas karya
budaya masyarakat Indonesia yang penuh makna.
3.3 Mengklasifikasi
teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita
pendek baik melalui lisan maupun tulisan.
4.2 Menyusun teks hasil
observasi, tanggapan deskriftif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek
sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun
tulisan.
F.
Indikator
Pencapaian Kompetensi
1.
Dapat mengetahui cerita pendek
Indonesia.
2.
Dapat mengklasifikasi cerita pendek
Indonesia.
3.
Mampu menganalisis cerita pendek
Indonesia.
G. Tujuan Pembelajaran
4. Siswa
diharapkan mampu memahami tentang cerita pendek Indonesia.
5. Siswa
diharapkan mampu menyusun cerita pendek Indonesia dengan baik dan benar.
6. Siswa
diharapkan mampu memperbaiki cerita pendek Indonesia yang rancu dengan baik dan
benar.
H. Materi Pembelajaran
· Cerita
pendek Indonesia
I.
Alokasi
waktu
2 x 45 Menit
J.
Pendekatan
dan metode pembelajaran
· Pendekatan : Kooperatif
· Model
Pembelajaran : Student Team Achievement Division (STAD)
· Metode : Diskusi, tanya jawab, dan penugasan.
K. Kegiatan Pembelajaran
1.
Kegiatan
Pendahuluan
a. Siswa
merespon salam dan pertanyaan dari guru
berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya.
b. Siswa
menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
c. Siswa
menerima informasi kompetensi, meteri, tujuan, manfaat, dan langkah
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
2. Kegiatan
Inti
Eksplorasi
a. Siswa mengamati contoh cerpen
Indonesia.
b. Siswa menjawab pertanyaan yang
berhubungan dengan apa yang dilihat pada contoh teks cerpen Indonesia.
Elaborasi
c. Siswa membuat cerpen secara
individu dengan tema yang sama dan teks yang berbeda.
d. Siswa membacakan hasil dari cerpen
yang mereka buat.
e. Siswa lain secara santun merespon atau menanggapi
dengan responsif.
f. Siswa bersama guru membahas hasil
latihan.
Konfirmasi
g. Bersama guru, siswa
mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami saat saat
membuat cerpen.
h. Siswa mendengarkan umpan balik dan
penguatan dari guru atas pernyataan mereka tentang hambatan
dalam memahami cerpen.
i.
Siswa
terbaik mendapatkan penghargaan dari guru.
3.
Kegiatan Penutup
a.
Guru bersama siswa menyimpulkan
pembelajaran.
b.
Dengan bimbingan guru siswa melakukan
refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan.
c.
Guru menyampaikan informasi mengenai
rencana tindak lanjut atau PR.
L. Penilaian
Proses dan Hasil Belajar
1. Penilaian
Proses
No.
|
Aspek yang dinilai
|
Teknik Penilaian
|
Waktu Penilaian
|
Instrumen Penilaian
|
Keterangan
|
1
|
Religius
|
Pengamatan
|
Proses
|
Lembar pengamatan
|
Hasil penilaian nomor
1 dan 4 untuk masukan pembinaan dan informasi bagi Guru Agama sedangkan hasil
penilaian nomor 2 dan 3 untuk Guru PKn
|
2
|
Jujur
|
||||
3
|
Tanggung jawab
|
||||
4
|
Santun
|
||||
|
|
2. Penilaaian
Hasil
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
Teknik
Penilaian
|
Bentuk
Penilaian
|
Instrumen
|
Membuat cerpen
|
Tes tertulis
|
Tes uraian
|
1.Buatlah cerpen dengan tema yang sama tapi judul
yang berbeda?
|
Memahami cerpen
|
Tes tertulis
|
Tes uraian
|
2. Susunlah
cerita pendek Indonesia dengan baik dan benar?
|
Memperbaiki cerpen
|
Tes tertulis
|
Tes uraian
|
3. Perbaikilah kesalahan cerita pendek Indonesia
tersebut?
|
Pedoman Penskoran
:
Soal no.
1
Aspek
|
Skor
|
Siswa menjawab pertanyaan
|
|
· Jawaban betul
|
1
|
Soal no.2
Aspek
|
Skor
|
Siswa mampu memahami tentang cerita
pendek Indonesia.
|
|
· Jawaban
sempurna
|
5
|
· Jawaban
kurang sempurna
|
3
|
· Jawaban
tidak sempurna
|
1
|
SKOR
MAKSIMAL
|
5
|
Soal no.3
Aspek
|
Skor
|
Siswa memperbaiki kesalahan yang
terdapat pada cerita pendek Indonesia
|
|
· Jawaban
sempurna
|
4
|
· Jawaban
kurang sempurna
|
3
|
· Jawaban
tidak sempurna
|
1
|
SKOR
MAKSIMAL
|
4
|
M.
Sumber
Belajar
Ira Komang Puspitaningsih. 2008. 20 Cerpen Terbaik. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Rangkuman
Cerita Rakyat Indonesia karya Irwan Rouf dan Shenia Ananda, Penerbit Anak Kita 162.
Banjarmasin,
Mei 2014
Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia,
(___________________)
Lampiran
Lembar Pengamatan
LEMBAR
PENGAMATAN SIKAP
Mata
Pelajaran
:..................................................................................................
Kelas/Semester
:...................................................................................................
Tahun
Ajaran
:...................................................................................................
Waktu
Pengamatan: ............................................................................................
Sikap yang diintegrasikan dan dikembangkan adalah
perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.
Indikator
perkembangan sikap perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.
1. BT
(belum tampak) jika sama sekali tidak
menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas.
2. MT
(mulai tampak) jika menunjukkan sudah
ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas tetapi masih
sedikit dan belum ajeg/konsisten.
3. MB
(mulai berkembang) jika menunjukkan
ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten.
4. MK
(membudaya) jika menunjukkan
adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas secara
terus-menerus dan ajeg/konsisten.
Bubuhkan
tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
No.
|
Nama Siswa
|
Religius
|
Jujur
|
Tanggung jawab
|
Santun
|
||||||||||||
BT
|
MT
|
MB
|
MK
|
BT
|
MT
|
MB
|
MK
|
BT
|
MT
|
MB
|
MK
|
BT
|
MT
|
MB
|
MK
|
||
1.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Materi
Cerita Pendek Indonesia
Cerita
pendek adalah jenis karya sastra yang berupa kisah atau cerita tentang manusia
dan seluk beluknya lewat tulisan pendek. Cerita pendek pertama kali dikenalkan
oleh pengarang Amerika. Cerita pendek bermula pada tradisi penceritaan lisan.
Pada waktu itu kisah Iliad dan Odyssey karya Homer disampaikan
secara lisan dalam bentuk puisi yang berirama. Irama itu berfungsi sebagai alat
untuk menolong orang untuk mengingat ceritanya. Dalam cerita pendek dikisahkan
sepenggal kehidupan tokoh, yang penuh pertikaian, peristiwa yang mengharukan
atau menyenangkan, dan mengandung kesan yang tidak mudah dilupakan. Pada Bab VI
ini kamu diajak memahami teks cerita pendek yang berjudul “Kupu-Kupu Ibu” .
A. Subtema 1 Cerita Pendek "Kupu-Kupu Ibu"
Cerita pendek dapat menyebabkan adanya rasa senang, gembira, serta
dapat menghibur para penikmat atau pembacanya. Cerita pendek juga dapat memberi
pengarahan dan pendidikan karena nilai-nilai kebenaran dan kebaikan yang
terkandung di dalamnya. Selain hal itu, cerita pendek berisi keindahan dan
nilai moral sehingga para penikmat atau pembacanya dapat mengetahui moral yang
baik dan tidak baik bagi dirinya. Cerita pendek dapat berisi ajaran agama atau
ajaran lainnya yang dapat dijadikan teladan bagi para penikmatnya atau
pembacanya. Pada Kegiatan 1 kamu mempelajari teks cerita pendek berjudul
“Kupu-Kupu Ibu” yang berisi informasi tentang kehidupan yang positif.
Kupu-Kupu Ibu
Aku melihatnya. Aku melihat perempuan yang pernah kau ceritakan.
Sepulang sekolah tadi, di dekat taman, aku melihat sepasang kupu-kupu berputar
saling melingkar. Akan tetapi, mereka tak seperti kupu-kupu dalam ceritamu,
Ayah. Mereka lebih cantik. Yang satu berwarna hitam dengan bintik biru
bercahaya seperti mutiara. Yang lain bersayap putih jernih, sebening sepatu kaca
Cinderella, dengan serat tipis kehijauan melintang di tepi sayapnya.
Aku takjub. Aku mengejarnya. Kupu-kupu itu masuk ke dalam taman,
dan aku terus saja mengikutinya. Dan ternyata kedua kupu-kupu itu menghampiri
seorang perempuan yang duduk di bangku yang agak terpisah dari bangku-bangku
taman lainnya. Kupu-kupu itu asyik berputar-putar di atas kepala perempuan itu.
Aku tersadar. Itu perempuan yang Ayah ceritakan. Sebelum aku
sempat membalikkan badan untuk meninggalkan taman itu, ia berbicara padaku. Aku
tak menyangka. Tidak, Ayah. Ia tidak bisu seperti yang kau bilang. Dan katamu
ia seorang yang menyeramkan, hingga aku membayangkan perempuan itu sebagai
nenek penyihir. Ayah, perempuan itu sangat cantik. Sama cantiknya dengan kedua
kupu-kupu itu.Oya, dia baik juga. Ia memintaku duduk di sisinya. Menemaninya
bermain dengan kupu-kupu itu. Dia mengajariku membelai sayap kupu-kupu. Kami
bercerita tentang kesukaan kami masing-masing. Dan ternyata, selain menyenangi
kupu-kupu, kami juga sama-sama menyukai es krim rasa vanila dengan taburan
kacang almond, senang buah apel, dan tidur di antara banyak bantal dan boneka.
***
Kau ingat ceritaku, Ning? Tentang dua
ekor kupu-kupu dan seorang perempuan yang jatuh cinta pada mereka? Ah, kurasa
kau sudah lupa. Ketika pertama kali kuceritakan ini, kau masih kecil, belum
juga TK. Bahkan aku masih ingat, kau memakai terusan jingga dengan hiasan pita
merah melingkar di pinggang, bergambar kelinci putih yang mengedipkan matanya
di bagian depan. Baju kesukaanmu saat itu. Kau berbaring di tempat tidur.
Menatapku. Menunggu dongeng pengantar tidur. Ada segaris senyum tipis di wajah
kanakmu yang hening. Sehening namamu, Ning.
Aku rindu menceritakannya lagi padamu. Sembari mengenang masa
kecilmu yang penuh cekikik geli atau rengekan manja yang sering membuatku
gemas. Anggap saja masa kecilmu tak sanggup mengingat dongeng itu. Dan
sekarang, aku akan mengingatkannya kembali untukmu, Ning.
Setiap senja, Ning, di taman dekat
sekolah, selalu ada seorang perempuan yang duduk di sudut taman. Ketika langit
mulai berwarna jingga, ia hadir di taman itu dan selalu menunggu kedatangan dua
ekor kupu-kupu cantik. Ya, keduanya cantik. Yang seekor bersayap hijau dengan
serat-serat kecokelatan pada garis guratannya. Kira-kira seperti daging buah
avokad yang matang. Dan yang seekor lagi bersayap biru, dengan sedikit
bintik-bintik putih. Ya, mirip dengan motif tas tangan ibu di potret keluarga
yang ada di ruang tamu. Tak ada yang tahu tentang apa yang dilakukannya bersama
kedua kupu-kupu itu setiap senja. Lalu setelah langit kehilangan garis jingga
terakhir, kedua kupu-kupu itu pun meninggalkan taman, sebelum malam membuat
mata mereka jadi buta. Perempuan itu pun pergi. Berjalan gontai, dengan
tundukan kepala yang dalam. Seolah ia ingin sekali melupakan seluruh hari yang
pernah dijalaninya.
Orang-orang di sekitar sini tak ada yang
mengenalnya. Tak ada yang tahu namanya. Tak ada yang mengerti ia berasal dari
keluarga yang mana. Bahkan tak ada yang pernah berbicara dengannya. Walau hanya
sekadar perbincangan basa-basi tanpa perkenalan. Orang-orang tak tahu di mana
rumahnya. Kemudian setiap senja berakhir, ketika orang-orang mulai sibuk dengan
menu makan malam dengan keluarganya masing-masing, perempuan itu seakan-akan
menghilang. Tak ada jejak yang bisa menunjukkan keberadaannya.
Bagimu mungkin tak ada yang mengherankan. Seperti juga dirimu yang
mencintai kupu-kupu. Semua berjalan seperti biasa tanpa ada kejadian yang
berarti. Sampai kemudian tersiar kabar bila perempuan itu bisu. Karena sempat
di suatu pengujung senja, saat perempuan itu meninggalkan taman, seseorang tak
sengaja melihatnya lalu menyapanya. Tapi perempuan itu cuma mengangguk
tersenyum, tanpa bicara apa-apa.
Lambat laun orang-orang mulai curiga dengan keberadaannya di
taman. Orang-orang juga heran dengan keberadaan kedua kupu-kupu itu. Banyak
yang menduga bila perempuan itu bisa berbicara dengan kupu-kupu. Hanya dengan
kupu-kupu, Ning. Orang-orang pun mulai menyiarkan kabar bila perempuan itu
memiliki ilmu hitam. Sejak itu pula orang-orang mulai menjauhinya. Tak ada yang
mau datang ke taman dekat sekolah setiap senja. Orang-orang takut akan bertemu
dengan perempuan itu bila datang ke sana. Itulah sebabnya, taman dekat sekolah
selalu sunyi sebelum senja datang, sebelum langit mengguratkan cahaya jingga di
tubuhnya.
Ning, ini bukanlah dongeng seperti yang
biasanya kuceritakan sebelum kau tidur. Bukan cerita serupa Putri Rapunzel,
Cinderella, Putri dan Biji Kapri, Tiga Babi Kecil, atau cerita Serigala yang
Jahat. Tapi ini benar-benar ada. Perempuan itu betul-betul datang setiap senja
ke taman dekat sekolah. Ayah sengaja menceritakan ini agar kau tak datang ke
taman ketika kau pulang sekolah saat senja.
***
Ning, mengapa kau kemari lagi? Segeralah
pulang. Ayahmu akan curiga bila kau selalu pulang terlambat dari sekolah. Kau
pun pasti telah mendengar dari orang-orang tentangku. Aku memang kesepian.
Gunjingan orang-orang membuatku disingkirkan. Tapi, janganlah kau terlampau
sering datang menemuiku. Apalagi bila hanya ingin bermain dengan kupu-kupu yang
sering menemaniku. Atau sekadar ingin membawakan aku es krim atau buah apel.
Kau bisa bermain dengan kupu-kupu lain yang mungkin lebih cantik dari kedua
kupu-kupu di taman ini. Kau juga bisa makan es krim dengan ayahmu. Sedangkan
aku sudah terbiasa hidup dalam kesendirian. Setidaknya aku masih bisa menemukan
sedikit keributan di taman ini setiap senja. Mendengar kepak sayap
burung-burung yang pulang ke sarang, riuh pepohonan menyambut malam yang
membawakan selimut tidurnya, bising binatang malam yang bersiap keluar sarang
bila malam tiba. Tonggeret, kodok, jangkrik. Jujur saja, aku lebih suka
sendiri. Aku tak mau merepotkanmu. Karena suatu saat kau mungkin akan menemui
kesulitan hanya karena keberadaanku.
Aku yakin, Ning, suatu saat kau akan
menemukan kupu-kupu yang kau sukai. Yang akan selalu menemanimu. Meski ia harus
mengalami kelahiran berulang kali sebagai kupu-kupu, untuk menemanimu. Ning,
aku tak ingin orang-orang akan ikut bergunjing tentangmu, hanya karena kau
menemuiku di sini. Aku tak mau orang-orang menjauhimu, bila mereka tahu kau
pernah datang mengunjungiku. Bahkan teman-teman sekolahmu mungkin tak mau lagi
berbicara denganmu. Pulanglah, Ning. Aku juga harus bergegas pulang. Matahari
telah tampak uzur hari ini. Sudah tiba waktunya bagi kedua kupu-kupu ini untuk
tidur.
***
Ayah, senja tadi aku tak melihat kedua
kupu-kupu itu di taman. Mungkin mereka sedang tidur. Mungkin mereka tanpa sadar
sudah menanggalkan sayapnya, menanggalkan ruhnya, menjadi telur-telur cantik
yang akan menetas jadi ulat-ulat cantik warna-warni dan gemuk, dan sebentar
lagi bersemayam dalam kepompong putih yang rapuh lalu menjadi kupu-kupu baru
yang lebih cantik.
Ayah, aku juga tak melihat perempuan itu. Tak ada seorang pun di
taman senja tadi. Aku sudah berkeliling mencarinya. Padahal, aku sudah membeli
sebatang cokelat putih untuk kami nikmati bersama-sama. Ayah, apa perempuan itu
marah padaku? Apa perempuan itu kesal karena aku sering mengunjunginya? Apa
kunjunganku membuat perempuan itu terganggu? Kalau ia memang marah, aku tak
mengerti sebabnya. Dia tak pernah marah padaku. Selalu tersenyum bila aku
datang, mencium keningku setiap kami berpisah di pertigaan dekat taman ketika
kami pulang bersama sehabis senja. Perempuan itu tak pernah mengatakan bila ia
terganggu dengan keberadaanku.
Memang perempuan itu pernah melarangku
untuk datang menemuinya. Perempuan itu mengatakan bila ia lebih suka sendiri.
Tapi aku tak percaya padanya. Aku yakin bila ia tak mau menemuiku karena sebab
lain. Karena biasanya wajah perempuan itu selalu tampak riang menyambut
kedatanganku. Bila aku berlari menghampirinya, tangannya akan terentang lebar
ingin memelukku. Aku tahu ia selalu menunggu kedatanganku.
Ayah, aku rindu pada kedua kupu-kupu
itu. Aku juga ingin bertemu dengan perempuan itu. Kuharap kau tidak marah bila
aku sering menemuinya. Aku sangat senang bermain dengan mereka. Jauh lebih
menyenangkan dibandingkan bermain lompat tali dengan teman-teman. Ayah, apa kau
betul-betul tak mengenal perempuan itu? Apa kau benar-benar tak tahu di mana ia
tinggal? Kumohon, antarkan aku ke sana.
***
Ning, lihatlah halaman rumah kita, penuh
dengan kupu-kupu mungil warna-warni yang cantik. Sayap mereka berkilauan. Tapi
ada tiga kupu-kupu yang lebih besar. Lihatlah, yang dua ekor itu seperti yang
kau temui di taman bukan? Dan yang paling besar adalah kupu-kupu yang tercantik
dari seluruh kupu-kupu itu. Aku pun baru kali ini melihat kupu-kupu seindah
itu, Ning. Warna ungu dan hijau di sayapnya berpadu sangat serasi. Caranya
mengepakkan sayap dengan pelan dan lembut. Sangat anggun, seperti ibumu.
Lihat, matamu sampai berkaca-kaca
melihatnya. Kau senang bukan, sekarang kau memiliki banyak sekali kupu-kupu
yang indah. Kau rindu pada kupu-kupu, kan? Bermainlah bersama mereka, Ning. Aku
yakin mereka pun akan senang bermain denganmu.
***
Tidak. Aku tak ingin bermain bersama
mereka. Lihatlah kupu-kupu yang paling besar itu. Kupu-kupu itu memang yang
paling cantik. Tapi, warnanya persis sama dengan warna gaun perempuan itu
ketika terakhir kali aku menemuinya. Perempuan itu, Ayah. Aku tak mau ia
berubah menjadi kupu-kupu hanya untuk menemaniku. Biar saja kupu-kupu lainnya
meninggalkanku, asalkan perempuan itu tetap ada untukku. Aku tak ingin bermain
dengan kupu-kupu. Aku ingin perempuan itu, Ayah. Hanya perempuan itu. Aku hanya
ingin ibuku.
Yogyakarta, 2006
Sumber buku 20 Cerpen Terbaik 2008. Tahun 2008. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama. Karya Komang Ira Puspitaningsih. Dia lahir di Denpasar,
31 Mei 1986. Beberapa karyanya terkumpul dalam sejumlah antologi bersama,
antara lain: Ning (Sanggar Purbakaraka, 2002), Para Penari (Lingkaran
Komunikasi Malang, 2002), Lampung Kenangan (Dewan Kesenian Lampung,
2002).
B.
Subtema 2 Wisata
Sejarah: Cerita Pendek Candi Prambanan
Di dekat kota Yogyakarta terdapat candi Hindu yang indah. Candi
ini dibangun pada abad kesembilan Masehi. Karena terletak di desa Prambanan,
candi ini disebut Candi Prambanan. Di samping itu, candi itu juga terkenal
sebagai Candi Roro Jonggrang, sebuah nama yang diambil dari legenda Lara
Jonggrang dan Bandung Bondowoso. Pada bagian ini kamu diharapkan memahami teks
cerita pendek wisata sejarah dikaitkan dengan legenda Candi Prambanan.
Candi Prambanan
1. Konon, tersebutlah seorang raja yang bernama Prabu Baka. Beliau
bertakhta di Prambanan. Raja ini seorang raksasa yang menakutkan dan besar
kekuasaannya. Meskipun demikian, kalau sudah takdir, akhirnya dia kalah juga
dengan Raja Pengging. Prabu Baka meninggal di medan perang. Kemenangan Raja
Pengging itu disebabkan oleh bantuan orang kuat yang bernama Bondowoso yang
juga terkenal sebagai Bandung Bondowoso karena dia mempunyai senjata sakti yang
bernama Bandung. Dengan persetujuan Raja Pengging, Bandung Bondowoso menempati
Istana Prambanan. Di sini dia terpesona oleh kecantikan Roro Jonggrang, putri
bekas lawannya.
2. Bagaimanapun juga, dia akan memperistrinya. Roro Jonggrang takut
menolak pinangan itu. Namun demikian, dia tidak akan menerimanya begitu saja.
Dia mau kawin dengan Bandung Bondowoso asalkan syarat-syaratnya dipenuhi.
Syaratnya ialah supaya dia dibuatkan seribu candi dan dua sumur yang dalam.
Semuanya harus selesai dalam waktu semalam. Bandung Bondowoso menyanggupinya,
meskipun agak keberatan. Dia minta bantuan ayahnya sendiri, orang sakti yang
mempunyai bala tentara roh-roh halus. Pada hari yang ditentukan, Bandung
Bondowoso beserta pengikutnya dan roh-roh halus mulai membangun candi yang
besar jumlahnya itu.
3. Sangatlah mengherankan cara dan kecepatan mereka bekerja. Sesudah
pukul empat pagi hanya tinggal lima buah candi yang harus disiapkan. Di samping
itu sumurnya pun sudah hampir selesai. Apa yang harus diperbuat? Segera
gadis-gadis dibangunkan dan disuruh menumbuk padi di lesung serta menaburkan
bunga yang harum baunya. Mendengar bunyi lesung dan mencium bau bunga-bungaan
yang harum, roh-roh halus menghentikan pekerjaan mereka karena mereka kira hari
sudah siang.
4. Pembuatan candi kurang satu, tetapi apa hendak dikata, roh halus
berhenti mengerjakan tugasnya dan tanpa bantuan mereka tidak mungkin Bandung
Bondowoso menyelesaikannya. Keesokan harinya waktu Bandung Bondowoso mengetahui
bahwa usahanya gagal, bukan main marahnya. Dia mengutuk para gadis di sekitar
Prambanan tidak akan ada orang yang mau memperistri mereka sampai mereka
menjadi perawan tua. Sedangkan Roro Jonggrang sendiri dikutuk menjadi arca.
Arca tersebut terdapat dalam ruang candi besar yang sampai sekarang dinamai
candi Roro Jonggrang. Candi-candi yang ada di dekatnya disebut Candi Sewu yang
artinya seribu.
Diolah dari
sumber Rangkuman Cerita Rakyat Indonesia karya Irwan Rouf dan Shenia Ananda,
Penerbit Anak Kita 162.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar