Jumat, 12 Juni 2015

TUGAS AKHIR TELAAH KURIKULUM DAN BUKU TEKS

TUGAS AKHIR TELAAH KURIKULUM DAN BUKU TEKS
                             
1.   Mengapa kurikulum selalu berubah?
Jawab:
Karena perkembangan peradaban manusianya itu sendiri. Perkembangan peradaban pasti semakin maju, begitulah juga dengan kurikulum yang selalu berubah menyeimbangi perkembangan zaman yang semakin maju. Setiap perubahan pasti akan lebih meperbaiki dan menyempurnakan  kurikulum yang terdahulu demi tercapai tujuan dari kurikulum tersebut  karena dengan adanya kurikulum yang baru bisa lebih meningkatkan baik dari segi kreatifitas maupun dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan. Contohnya saja, dalam kurikulum yang baru ini murid harus dituntut lebih aktif sedangkan guru hanya sebagai fasilitator untuk muridnya. Dari sini diharapakan agar murid lebih berkembang daya pikirnya serta imajinasinya. Oleh karena itu, perubahan kurikulum merupakan hal yang terbaik untuk proses perkembangan pendidikan.

2.   Bagaimanakah sikap seorang guru dalam menyikapi beberapa kali perubahan kurikulum yang terjadi?
Jawab:
Sebagai seorang guru kita harus siap untuk menghadapi dan menjalankan kurikulum yang telah ditetapkan. Dengan adanya perubahan kurikulum ini seorang guru harus mempersiapkan dengan matang apa yang harus ia lakukan demi terlaksananya tujuan kurikulum. Oleh karena itu, sebagai seorang guru harus benar-benar mengenal tentang kurikulum itu bagaimana dan seperti apa cara penerapannya.

3.   Kemukakan elemen perubahan kurikulum 2013?
Jawab:
Elemen Perubahan Kurikulum 2013
Ha-hal yang baru sebagai perubaha kurikulum yang menjadi cirri Kurikulum 2013 adalah menyagkut empat standar pendidikan, yakni Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Proses, Standar Isi, dan Standar Penilaian. Keempat standar ini dirumuskan dalam tujuh elemen sebagai berikut:
1.      Kompetensi Lulusan.
2.      Kedudukan Mata Pelajaran (ISI).
3.      Pendekatan (ISI).
4.      Struktur Kurikulum (mata pelajaran dan alokasi waktu) (ISI).
5.      Proses Pembelajaran Penilaian.
6.      Penilaian.
7.      Ekstrakurikuler.
Berikut keempat uraian elemen perubahan dimaksud yang masuk dalam bahan Uji Publik Kurikulum 2013.
1.   Kompetensi Lulusan
Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
2.   Kedudukan Mata Pelajaran
Kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran yang dikembangkan dari kompetensi.
3.   Pendekatan (ISI)
Kompetensi dikembagkan melalui
a.    SD     : Tematik integratif dalam semua mata pelajaran.
b.   SMP  : Mata pelajaran.
c.    SMA : Mata pelajaran wajib dan pilihan.
d.   SMK : Mata pelajaran wajib, pilihan, dan vokasi.
4.   Struktur Kurikulum (ISI)
a.    Sekolah dasar (SD)
1)  Holistik berbasis sains (alam, sosial, dan budaya).
2)  Jumlah mata pelajaran dari 10 menjadi 6.
3)  Jumlah jam bertambah 4 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran.
b.   Sekolah Menengah Pertama (SMP)
1)  TIK menjadi media semua mata pelajaran.
2)  Pengembangan diri terintegrasi pada setiap mata pelajaran dan ekstrakurikuler.
3)  Jumlah mata pelajaran dari 12 menjadi 10.
4)  Jumlah jam bertambah 4 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran.
c.    Sekolah Menengah Atas (SMA)
1)  Perubahan sistem: ada mata pelajaran wajib dan ada mata pelajaran pilihan.
2)  Terjadi pengurangan mata pelajaran yang haruss diikuti siswa.
3)  Jumlah jam bertambah 2 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran.
d.   Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
1)  Penyesuaian jenis keahlian Berdasarkan spectrum kebutuhan saat ini.
2)  Penyeragaman mata pelajaran dasar umum.
3)  Produktif disesuaikan dengan tren perkembangan industry.
4)  Pengelompokan mata pelajaran produktif sehingga tidak terlalu rinci pembagiannya.
5.   Proses Pembelajaran
a.    Standar proses yang semula terfokus pada eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dilengkapi dengan mengamati, menanya, mengolah, menalar, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta.
b.   Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat.
c.    Guru bukan satu-satunya sumber belajar.
d.   Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan.
SD     : Tematik dan terpadu.
SMP  : IPA dan IPS masing-masing dibelajarkan secara terpadu.
SMA : Adanya mata pelajaran wajib dan pilihan sesuai dengan bakat dan minatnya.
SMK : Kompetensi keterampilan yang sesuai dengan standar industri.
6.   Penilaian
a.    Pergeseran dari penilaian melalui tes (mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja),  menuju penilaian otentik (mengukur semua kompetensi sikap,keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil).
b.   Membuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yag diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal).
c.    Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga pada kompetensi inti dan SKL.
d.   Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrument utama penilaian.
7.   Kegiatan Ekstrakurikuler
a.    SD: Pramuka (wajib), UKS, PMR, Bahasa Inggris.
b.   SMP/SMA/SMK:
1)  Pramuka (wajib), OSIS, UKS, PMR,dll.
2)  Perlunya ekstrakurikuler partisipatif.

4.   Pilih satu rumusan kompetensi dasar dari masing-masing kompetensi inti mata pelajaran bahasa Indonesia menurut kurikulum 2013 SMP atau SMA. Selanjutnya, kembangkan ke dalam rumusan tujuan pembelajaran dengan memperhatikan aspek domain menurut Benyamin S. bloom?
Jawab:
A.  Kompetensi Inti
1.   Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (tanggung jawab, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
2.   Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) Berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
3.   Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B.  Kompetensi Dasar
1.2 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulis.
2.2 Memiliki perilaku percaya diri dan tanggung jawab dalam membuat tanggapan pribadi atas karya budaya masyarakat Indonesia yang penuh makna.
3.3 Mengklasifikasi teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan.
4.2 Menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriftif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan.
C.  Tujuan Pembelajaran
1.      Siswa diharapkan mampu memahami tentang cerita pendek Indonesia.
2.      Siswa diharapkan mampu menyusun cerita pendek Indonesia dengan baik dan benar.
3.      Siswa diharapkan mampu memperbaiki cerita pendek Indonesia yang rancu dengan baik dan benar.

5.   Berdasarkan rumusan tujuan pembelajran yang sudah anda buat, selanjutnya kembangkanlah dalam bentuk perangkat pembelajaran RPP yang lengkap?

Jawab:
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan   : SMP
Kelas/Semester         : VII/I
Mata Pelajaran          : Bahasa Indonesia
Topik                          : Cerita Pendek Indonesia
Jumlah Pertemuan    : 2 x 45 menit

D.  Kompetensi Inti
4.   Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (tanggung jawab, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
5.   Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) Berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
6.   Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
E.  Kompetensi Dasar
1.2 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulis.
2.2 Memiliki perilaku percaya diri dan tanggung jawab dalam membuat tanggapan pribadi atas karya budaya masyarakat Indonesia yang penuh makna.
3.3 Mengklasifikasi teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan.
4.2 Menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriftif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan.
F.   Indikator Pencapaian Kompetensi
1.      Dapat mengetahui cerita pendek Indonesia.
2.      Dapat mengklasifikasi cerita pendek Indonesia.
3.      Mampu menganalisis cerita pendek Indonesia.
G. Tujuan Pembelajaran
4.      Siswa diharapkan mampu memahami tentang cerita pendek Indonesia.
5.      Siswa diharapkan mampu menyusun cerita pendek Indonesia dengan baik dan benar.
6.      Siswa diharapkan mampu memperbaiki cerita pendek Indonesia yang rancu dengan baik dan benar.
H. Materi Pembelajaran
· Cerita pendek Indonesia
I.    Alokasi waktu
2 x 45 Menit
J.   Pendekatan dan metode pembelajaran
· Pendekatan                    : Kooperatif
· Model Pembelajaran    : Student Team Achievement Division (STAD)
· Metode                           : Diskusi,  tanya jawab, dan penugasan.
K. Kegiatan Pembelajaran
1.   Kegiatan Pendahuluan
a.    Siswa merespon  salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya.
b.   Siswa menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
c.    Siswa menerima informasi kompetensi, meteri, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
2.      Kegiatan Inti
Eksplorasi
a.      Siswa mengamati contoh cerpen Indonesia.
b.      Siswa menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan apa yang dilihat pada contoh teks cerpen Indonesia.
Elaborasi
c.      Siswa membuat cerpen secara individu dengan tema yang sama dan teks yang berbeda.
d.      Siswa membacakan hasil dari cerpen yang mereka buat.
e.      Siswa  lain secara santun merespon atau menanggapi dengan responsif.
f.       Siswa bersama guru membahas hasil latihan.
Konfirmasi
g.      Bersama guru, siswa mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami saat saat membuat cerpen.
h.      Siswa mendengarkan umpan balik dan penguatan dari guru atas pernyataan mereka tentang hambatan dalam memahami cerpen.
i.        Siswa terbaik mendapatkan penghargaan dari guru.
3.      Kegiatan Penutup
a.         Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran.
b.      Dengan bimbingan guru siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan.
c.      Guru menyampaikan informasi mengenai rencana tindak lanjut atau PR.
L.  Penilaian Proses dan Hasil Belajar
1.    Penilaian Proses
No.
Aspek yang dinilai
Teknik Penilaian
Waktu Penilaian
Instrumen Penilaian
Keterangan
1
Religius
Pengamatan
Proses
Lembar pengamatan
Hasil penilaian nomor 1 dan 4 untuk masukan pembinaan dan informasi bagi Guru Agama sedangkan hasil penilaian nomor 2 dan 3 untuk Guru PKn
2
Jujur
3
Tanggung jawab
4
Santun



2.   Penilaaian Hasil
Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik Penilaian
Bentuk Penilaian
Instrumen
Membuat cerpen
Tes tertulis
Tes uraian
1.Buatlah  cerpen dengan tema yang sama tapi judul yang berbeda?
Memahami cerpen
Tes tertulis
Tes uraian
2.   Susunlah cerita pendek Indonesia dengan baik dan benar?
Memperbaiki cerpen
Tes tertulis
Tes uraian
3.   Perbaikilah kesalahan cerita pendek Indonesia tersebut?

Pedoman Penskoran :
Soal no. 1
Aspek
Skor
Siswa menjawab pertanyaan

·      Jawaban betul
1

Soal no.2
Aspek
Skor
Siswa mampu memahami tentang cerita pendek Indonesia.

·      Jawaban sempurna
5
·      Jawaban kurang sempurna
3
·      Jawaban tidak sempurna
1
SKOR MAKSIMAL
5

Soal no.3
Aspek
Skor
Siswa memperbaiki kesalahan yang terdapat pada cerita pendek Indonesia

·      Jawaban sempurna
4
·      Jawaban kurang sempurna
3
·      Jawaban tidak sempurna
1
SKOR MAKSIMAL
4

M.              Sumber Belajar
Ira Komang Puspitaningsih.  2008. 20 Cerpen Terbaik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Rangkuman Cerita Rakyat Indonesia karya Irwan Rouf dan Shenia Ananda, Penerbit Anak Kita 162.



Banjarmasin,     Mei 2014
Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia,




             (___________________)





Lampiran

Lembar Pengamatan
LEMBAR PENGAMATAN  SIKAP
Mata Pelajaran  :..................................................................................................
Kelas/Semester :...................................................................................................
Tahun Ajaran              :...................................................................................................
Waktu Pengamatan: ............................................................................................
Sikap  yang diintegrasikan dan dikembangkan adalah perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.
Indikator perkembangan sikap perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.
1.      BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh  dalam menyelesaikan tugas.
2.      MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada  usaha sungguh-sungguh  dalam menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten.
3.      MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada  usaha sungguh-sungguh  dalam menyelesaikan tugas yang  cukup sering dan mulai ajeg/konsisten.
4.      MK (membudaya) jika menunjukkan adanya  usaha sungguh-sungguh  dalam menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten.

Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
No.
Nama Siswa
Religius
Jujur
Tanggung jawab
Santun
BT
MT
MB
MK
BT
MT
MB
MK
BT
MT
MB
MK
BT
MT
MB
MK
1.

















2.

















3.

















4.

















5.



















Materi
Cerita Pendek Indonesia
Cerita pendek adalah jenis karya sastra yang berupa kisah atau cerita tentang manusia dan seluk beluknya lewat tulisan pendek. Cerita pendek pertama kali dikenalkan oleh pengarang Amerika. Cerita pendek bermula pada tradisi penceritaan lisan. Pada waktu itu kisah Iliad dan Odyssey karya Homer disampaikan secara lisan dalam bentuk puisi yang berirama. Irama itu berfungsi sebagai alat untuk menolong orang untuk mengingat ceritanya. Dalam cerita pendek dikisahkan sepenggal kehidupan tokoh, yang penuh pertikaian, peristiwa yang mengharukan atau menyenangkan, dan mengandung kesan yang tidak mudah dilupakan. Pada Bab VI ini kamu diajak memahami teks cerita pendek yang berjudul “Kupu-Kupu Ibu” .
A.  Subtema 1 Cerita Pendek "Kupu-Kupu Ibu"
Cerita pendek dapat menyebabkan adanya rasa senang, gembira, serta dapat menghibur para penikmat atau pembacanya. Cerita pendek juga dapat memberi pengarahan dan pendidikan karena nilai-nilai kebenaran dan kebaikan yang terkandung di dalamnya. Selain hal itu, cerita pendek berisi keindahan dan nilai moral sehingga para penikmat atau pembacanya dapat mengetahui moral yang baik dan tidak baik bagi dirinya. Cerita pendek dapat berisi ajaran agama atau ajaran lainnya yang dapat dijadikan teladan bagi para penikmatnya atau pembacanya. Pada Kegiatan 1 kamu mempelajari teks cerita pendek berjudul “Kupu-Kupu Ibu” yang berisi informasi tentang kehidupan yang positif.

Kupu-Kupu Ibu
Aku melihatnya. Aku melihat perempuan yang pernah kau ceritakan. Sepulang sekolah tadi, di dekat taman, aku melihat sepasang kupu-kupu berputar saling melingkar. Akan tetapi, mereka tak seperti kupu-kupu dalam ceritamu, Ayah. Mereka lebih cantik. Yang satu berwarna hitam dengan bintik biru bercahaya seperti mutiara. Yang lain bersayap putih jernih, sebening sepatu kaca Cinderella, dengan serat tipis kehijauan melintang di tepi sayapnya.
Aku takjub. Aku mengejarnya. Kupu-kupu itu masuk ke dalam taman, dan aku terus saja mengikutinya. Dan ternyata kedua kupu-kupu itu menghampiri seorang perempuan yang duduk di bangku yang agak terpisah dari bangku-bangku taman lainnya. Kupu-kupu itu asyik berputar-putar di atas kepala perempuan itu.
Aku tersadar. Itu perempuan yang Ayah ceritakan. Sebelum aku sempat membalikkan badan untuk meninggalkan taman itu, ia berbicara padaku. Aku tak menyangka. Tidak, Ayah. Ia tidak bisu seperti yang kau bilang. Dan katamu ia seorang yang menyeramkan, hingga aku membayangkan perempuan itu sebagai nenek penyihir. Ayah, perempuan itu sangat cantik. Sama cantiknya dengan kedua kupu-kupu itu.Oya, dia baik juga. Ia memintaku duduk di sisinya. Menemaninya bermain dengan kupu-kupu itu. Dia mengajariku membelai sayap kupu-kupu. Kami bercerita tentang kesukaan kami masing-masing. Dan ternyata, selain menyenangi kupu-kupu, kami juga sama-sama menyukai es krim rasa vanila dengan taburan kacang almond, senang buah apel, dan tidur di antara banyak bantal dan boneka.
***
Kau ingat ceritaku, Ning? Tentang dua ekor kupu-kupu dan seorang perempuan yang jatuh cinta pada mereka? Ah, kurasa kau sudah lupa. Ketika pertama kali kuceritakan ini, kau masih kecil, belum juga TK. Bahkan aku masih ingat, kau memakai terusan jingga dengan hiasan pita merah melingkar di pinggang, bergambar kelinci putih yang mengedipkan matanya di bagian depan. Baju kesukaanmu saat itu. Kau berbaring di tempat tidur. Menatapku. Menunggu dongeng pengantar tidur. Ada segaris senyum tipis di wajah kanakmu yang hening. Sehening namamu, Ning.
Aku rindu menceritakannya lagi padamu. Sembari mengenang masa kecilmu yang penuh cekikik geli atau rengekan manja yang sering membuatku gemas. Anggap saja masa kecilmu tak sanggup mengingat dongeng itu. Dan sekarang, aku akan mengingatkannya kembali untukmu, Ning.
Setiap senja, Ning, di taman dekat sekolah, selalu ada seorang perempuan yang duduk di sudut taman. Ketika langit mulai berwarna jingga, ia hadir di taman itu dan selalu menunggu kedatangan dua ekor kupu-kupu cantik. Ya, keduanya cantik. Yang seekor bersayap hijau dengan serat-serat kecokelatan pada garis guratannya. Kira-kira seperti daging buah avokad yang matang. Dan yang seekor lagi bersayap biru, dengan sedikit bintik-bintik putih. Ya, mirip dengan motif tas tangan ibu di potret keluarga yang ada di ruang tamu. Tak ada yang tahu tentang apa yang dilakukannya bersama kedua kupu-kupu itu setiap senja. Lalu setelah langit kehilangan garis jingga terakhir, kedua kupu-kupu itu pun meninggalkan taman, sebelum malam membuat mata mereka jadi buta. Perempuan itu pun pergi. Berjalan gontai, dengan tundukan kepala yang dalam. Seolah ia ingin sekali melupakan seluruh hari yang pernah dijalaninya.
Orang-orang di sekitar sini tak ada yang mengenalnya. Tak ada yang tahu namanya. Tak ada yang mengerti ia berasal dari keluarga yang mana. Bahkan tak ada yang pernah berbicara dengannya. Walau hanya sekadar perbincangan basa-basi tanpa perkenalan. Orang-orang tak tahu di mana rumahnya. Kemudian setiap senja berakhir, ketika orang-orang mulai sibuk dengan menu makan malam dengan keluarganya masing-masing, perempuan itu seakan-akan menghilang. Tak ada jejak yang bisa menunjukkan keberadaannya.
Bagimu mungkin tak ada yang mengherankan. Seperti juga dirimu yang mencintai kupu-kupu. Semua berjalan seperti biasa tanpa ada kejadian yang berarti. Sampai kemudian tersiar kabar bila perempuan itu bisu. Karena sempat di suatu pengujung senja, saat perempuan itu meninggalkan taman, seseorang tak sengaja melihatnya lalu menyapanya. Tapi perempuan itu cuma mengangguk tersenyum, tanpa bicara apa-apa.
Lambat laun orang-orang mulai curiga dengan keberadaannya di taman. Orang-orang juga heran dengan keberadaan kedua kupu-kupu itu. Banyak yang menduga bila perempuan itu bisa berbicara dengan kupu-kupu. Hanya dengan kupu-kupu, Ning. Orang-orang pun mulai menyiarkan kabar bila perempuan itu memiliki ilmu hitam. Sejak itu pula orang-orang mulai menjauhinya. Tak ada yang mau datang ke taman dekat sekolah setiap senja. Orang-orang takut akan bertemu dengan perempuan itu bila datang ke sana. Itulah sebabnya, taman dekat sekolah selalu sunyi sebelum senja datang, sebelum langit mengguratkan cahaya jingga di tubuhnya.
Ning, ini bukanlah dongeng seperti yang biasanya kuceritakan sebelum kau tidur. Bukan cerita serupa Putri Rapunzel, Cinderella, Putri dan Biji Kapri, Tiga Babi Kecil, atau cerita Serigala yang Jahat. Tapi ini benar-benar ada. Perempuan itu betul-betul datang setiap senja ke taman dekat sekolah. Ayah sengaja menceritakan ini agar kau tak datang ke taman ketika kau pulang sekolah saat senja.
***
Ning, mengapa kau kemari lagi? Segeralah pulang. Ayahmu akan curiga bila kau selalu pulang terlambat dari sekolah. Kau pun pasti telah mendengar dari orang-orang tentangku. Aku memang kesepian. Gunjingan orang-orang membuatku disingkirkan. Tapi, janganlah kau terlampau sering datang menemuiku. Apalagi bila hanya ingin bermain dengan kupu-kupu yang sering menemaniku. Atau sekadar ingin membawakan aku es krim atau buah apel. Kau bisa bermain dengan kupu-kupu lain yang mungkin lebih cantik dari kedua kupu-kupu di taman ini. Kau juga bisa makan es krim dengan ayahmu. Sedangkan aku sudah terbiasa hidup dalam kesendirian. Setidaknya aku masih bisa menemukan sedikit keributan di taman ini setiap senja. Mendengar kepak sayap burung-burung yang pulang ke sarang, riuh pepohonan menyambut malam yang membawakan selimut tidurnya, bising binatang malam yang bersiap keluar sarang bila malam tiba. Tonggeret, kodok, jangkrik. Jujur saja, aku lebih suka sendiri. Aku tak mau merepotkanmu. Karena suatu saat kau mungkin akan menemui kesulitan hanya karena keberadaanku.
Aku yakin, Ning, suatu saat kau akan menemukan kupu-kupu yang kau sukai. Yang akan selalu menemanimu. Meski ia harus mengalami kelahiran berulang kali sebagai kupu-kupu, untuk menemanimu. Ning, aku tak ingin orang-orang akan ikut bergunjing tentangmu, hanya karena kau menemuiku di sini. Aku tak mau orang-orang menjauhimu, bila mereka tahu kau pernah datang mengunjungiku. Bahkan teman-teman sekolahmu mungkin tak mau lagi berbicara denganmu. Pulanglah, Ning. Aku juga harus bergegas pulang. Matahari telah tampak uzur hari ini. Sudah tiba waktunya bagi kedua kupu-kupu ini untuk tidur.
***
Ayah, senja tadi aku tak melihat kedua kupu-kupu itu di taman. Mungkin mereka sedang tidur. Mungkin mereka tanpa sadar sudah menanggalkan sayapnya, menanggalkan ruhnya, menjadi telur-telur cantik yang akan menetas jadi ulat-ulat cantik warna-warni dan gemuk, dan sebentar lagi bersemayam dalam kepompong putih yang rapuh lalu menjadi kupu-kupu baru yang lebih cantik.
Ayah, aku juga tak melihat perempuan itu. Tak ada seorang pun di taman senja tadi. Aku sudah berkeliling mencarinya. Padahal, aku sudah membeli sebatang cokelat putih untuk kami nikmati bersama-sama. Ayah, apa perempuan itu marah padaku? Apa perempuan itu kesal karena aku sering mengunjunginya? Apa kunjunganku membuat perempuan itu terganggu? Kalau ia memang marah, aku tak mengerti sebabnya. Dia tak pernah marah padaku. Selalu tersenyum bila aku datang, mencium keningku setiap kami berpisah di pertigaan dekat taman ketika kami pulang bersama sehabis senja. Perempuan itu tak pernah mengatakan bila ia terganggu dengan keberadaanku.
Memang perempuan itu pernah melarangku untuk datang menemuinya. Perempuan itu mengatakan bila ia lebih suka sendiri. Tapi aku tak percaya padanya. Aku yakin bila ia tak mau menemuiku karena sebab lain. Karena biasanya wajah perempuan itu selalu tampak riang menyambut kedatanganku. Bila aku berlari menghampirinya, tangannya akan terentang lebar ingin memelukku. Aku tahu ia selalu menunggu kedatanganku.
Ayah, aku rindu pada kedua kupu-kupu itu. Aku juga ingin bertemu dengan perempuan itu. Kuharap kau tidak marah bila aku sering menemuinya. Aku sangat senang bermain dengan mereka. Jauh lebih menyenangkan dibandingkan bermain lompat tali dengan teman-teman. Ayah, apa kau betul-betul tak mengenal perempuan itu? Apa kau benar-benar tak tahu di mana ia tinggal? Kumohon, antarkan aku ke sana.
***
Ning, lihatlah halaman rumah kita, penuh dengan kupu-kupu mungil warna-warni yang cantik. Sayap mereka berkilauan. Tapi ada tiga kupu-kupu yang lebih besar. Lihatlah, yang dua ekor itu seperti yang kau temui di taman bukan? Dan yang paling besar adalah kupu-kupu yang tercantik dari seluruh kupu-kupu itu. Aku pun baru kali ini melihat kupu-kupu seindah itu, Ning. Warna ungu dan hijau di sayapnya berpadu sangat serasi. Caranya mengepakkan sayap dengan pelan dan lembut. Sangat anggun, seperti ibumu.
Lihat, matamu sampai berkaca-kaca melihatnya. Kau senang bukan, sekarang kau memiliki banyak sekali kupu-kupu yang indah. Kau rindu pada kupu-kupu, kan? Bermainlah bersama mereka, Ning. Aku yakin mereka pun akan senang bermain denganmu.
***
Tidak. Aku tak ingin bermain bersama mereka. Lihatlah kupu-kupu yang paling besar itu. Kupu-kupu itu memang yang paling cantik. Tapi, warnanya persis sama dengan warna gaun perempuan itu ketika terakhir kali aku menemuinya. Perempuan itu, Ayah. Aku tak mau ia berubah menjadi kupu-kupu hanya untuk menemaniku. Biar saja kupu-kupu lainnya meninggalkanku, asalkan perempuan itu tetap ada untukku. Aku tak ingin bermain dengan kupu-kupu. Aku ingin perempuan itu, Ayah. Hanya perempuan itu. Aku hanya ingin ibuku.
Yogyakarta, 2006

Sumber buku 20 Cerpen Terbaik 2008. Tahun 2008. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Karya Komang Ira Puspitaningsih. Dia lahir di Denpasar, 31 Mei 1986. Beberapa karyanya terkumpul dalam sejumlah antologi bersama, antara lain: Ning (Sanggar Purbakaraka, 2002), Para Penari (Lingkaran Komunikasi Malang, 2002), Lampung Kenangan (Dewan Kesenian Lampung, 2002).

B.   Subtema 2 Wisata Sejarah: Cerita Pendek Candi Prambanan
Di dekat kota Yogyakarta terdapat candi Hindu yang indah. Candi ini dibangun pada abad kesembilan Masehi. Karena terletak di desa Prambanan, candi ini disebut Candi Prambanan. Di samping itu, candi itu juga terkenal sebagai Candi Roro Jonggrang, sebuah nama yang diambil dari legenda Lara Jonggrang dan Bandung Bondowoso. Pada bagian ini kamu diharapkan memahami teks cerita pendek wisata sejarah dikaitkan dengan legenda Candi Prambanan.
Candi Prambanan
1.   Konon, tersebutlah seorang raja yang bernama Prabu Baka. Beliau bertakhta di Prambanan. Raja ini seorang raksasa yang menakutkan dan besar kekuasaannya. Meskipun demikian, kalau sudah takdir, akhirnya dia kalah juga dengan Raja Pengging. Prabu Baka meninggal di medan perang. Kemenangan Raja Pengging itu disebabkan oleh bantuan orang kuat yang bernama Bondowoso yang juga terkenal sebagai Bandung Bondowoso karena dia mempunyai senjata sakti yang bernama Bandung. Dengan persetujuan Raja Pengging, Bandung Bondowoso menempati Istana Prambanan. Di sini dia terpesona oleh kecantikan Roro Jonggrang, putri bekas lawannya.
2.   Bagaimanapun juga, dia akan memperistrinya. Roro Jonggrang takut menolak pinangan itu. Namun demikian, dia tidak akan menerimanya begitu saja. Dia mau kawin dengan Bandung Bondowoso asalkan syarat-syaratnya dipenuhi. Syaratnya ialah supaya dia dibuatkan seribu candi dan dua sumur yang dalam. Semuanya harus selesai dalam waktu semalam. Bandung Bondowoso menyanggupinya, meskipun agak keberatan. Dia minta bantuan ayahnya sendiri, orang sakti yang mempunyai bala tentara roh-roh halus. Pada hari yang ditentukan, Bandung Bondowoso beserta pengikutnya dan roh-roh halus mulai membangun candi yang besar jumlahnya itu.
3.   Sangatlah mengherankan cara dan kecepatan mereka bekerja. Sesudah pukul empat pagi hanya tinggal lima buah candi yang harus disiapkan. Di samping itu sumurnya pun sudah hampir selesai. Apa yang harus diperbuat? Segera gadis-gadis dibangunkan dan disuruh menumbuk padi di lesung serta menaburkan bunga yang harum baunya. Mendengar bunyi lesung dan mencium bau bunga-bungaan yang harum, roh-roh halus menghentikan pekerjaan mereka karena mereka kira hari sudah siang.
4.   Pembuatan candi kurang satu, tetapi apa hendak dikata, roh halus berhenti mengerjakan tugasnya dan tanpa bantuan mereka tidak mungkin Bandung Bondowoso menyelesaikannya. Keesokan harinya waktu Bandung Bondowoso mengetahui bahwa usahanya gagal, bukan main marahnya. Dia mengutuk para gadis di sekitar Prambanan tidak akan ada orang yang mau memperistri mereka sampai mereka menjadi perawan tua. Sedangkan Roro Jonggrang sendiri dikutuk menjadi arca. Arca tersebut terdapat dalam ruang candi besar yang sampai sekarang dinamai candi Roro Jonggrang. Candi-candi yang ada di dekatnya disebut Candi Sewu yang artinya seribu.
Diolah dari sumber Rangkuman Cerita Rakyat Indonesia karya Irwan Rouf dan Shenia Ananda, Penerbit Anak Kita 162.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar