Nama : Noor Janah
NIM : A1B112006
Prodi : PBSI (Reg A)
1. Saya
akan memilih bisnis usaha kecil, yaitu jualan peyek. Peyek atau disebut Tumpiangin di daerah Banjar adalah sejenis makanan
pelengkap dari kelompok gorengan.
Makanan peyek ini memang sudah banyak yang menjualnya di pasaran. Peyek mudah
ditemukan, dijual di warung makan,
pasar, ataupun di pasar swalayan.
Namun, saya akan mecoba memvariasikan dengan berbagai rasa, seperti rasa pedas
berlevel, manis, asin, barbeque dan balado. Fungsi makanan peyek ini tidak hanya sekedar sebagai pelengkap makanan
utama tetapi juga sebagai cemilan dikala senggang. Bahkan, bisa anda gunakan sebagai suguhan lebaran.
2. Rancangan
studi kelayakan usahanya, dari aspek pemasaran, produksi/operasi manajemen dan
keuangannya.
a.
Rancangan
Studi Kelayakan Usaha
Rancangan studi
kelayakan usaha dilakukan sebelum sebuah usaha benar-benar akan dijalankan,
masih dalam tahap awal perencanaan. Usaha ini perlu dipikirkan dengan matang,
apakah bisa diterima di masyarakat atau tidak karena hal ini sangat
mempengaruhi konsumen.
Studi
Kelayakan Usaha dilakukan melalui empat tahap, yaitu :
- Tahap Penemuan Ide atau Perumusan Gagasan
Saya
menemukan ide bermula dari melihat orang lain yang berjualan di warung-warung
dekat rumah. Kemudian saya tertarik ingin membuka usaha kecil dengan berjualan
peyek yang sama tetapi dengan rasa yang berbeda.
- Tahap Formulasi Tujuan
Tujuan
saya ingin membuka usaha adalah untuk mendapatkan banyak pengalaman dan
tantangan di samping mendapatkan uang.
- Tahap Analisis
Saya
sudah meneliti bahwa orang-orang yang berjualan peyek rata-rata sukses.
Sehingga saya yakin untuk membuka usaha peyek tersebut. Dan juga bahan-bahan
untuk membuat peyek mudah untuk dicari serta modalnya tidak terlalu banyak.
- Tahap Keputusan
Saya
akan memikirkan layak atau tidaknya usaha yang akan saya jalankan. Menurut saya
usaha saya ini layak untuk dijalankan, karena banyak diminati oleh masyarakat
serta mempunyai khas tersendiri, yaitu rasa yang berbeda dari yang lain.
b.
Aspek
Pemasaran
Pemasaran juga
mempengaruhi berkembangnya suatu usaha.
Aspek pemasaran yang akan dilakukan untuk sementara ini adalah memasarkan usaha dengan membuat brosur dan
membagikannya kepada masyarakat umum. Agar peyek yang dihasilkan lebih dikenal
dan diminati oleh masyarakat umum.
Selain itu, produk masalah harga
dan tempat/lokasi pemasaran serta promosi untuk menarik pelanggan. Di sini saya
akan menguraikan produk, harga, tempat/ lokasi pemasaran, dan promosi yang
sesuai dengan usaha kecil yang saya lakukan.
a) Produk
Produk yang saya tawarkan adalah
makan Peyek atau Tumpiangin. Produk ini sudah terlalu banyak yang memproduksi
sehingga saya menciptakan sesuatu yang berbeda untuk menarik pelanggan, yaitu
dengan memvariasikan rasa. Rasa yang berbeda tentu akan lebih menarik sesuai
dengan keinginan konsumen. Saya menyiapkan rasa pedas berlevel, yaitu level 1
sampai level 10, manis, asin, barbeque dan balado.
b) Harga
Pada umumnya konsumen lebih
tertarik kepada produk dengan harga yang lebih murah. Namun, tetap sehat dan
rasa yang enak atau gurih. Harga yang tepat akan memiliki ikatan antara pembeli
dan produsen. Harga produk lebih murah daripada harga pesaing. Harga yang saya
tawarkan tentu lebih terjangkau daripada harga pasaran, yaitu dengan harga Rp
5.000,00 per bungkus.
c) Lokasi/
Tempat
Tempat saya menjual adalah dengan
membuka sebuah toko di pinggir jalan yang sering disinggahi dan ramai. Kadang
pembeli membeli peyek untuk oleh-oleh selain cemilan di dalam perjalanan.
d) Promosi
Promosi ini bisa melalui dari mulut ke mulut atau bisa juga
lewat online untuk mempromosikannya agar pelanggan lebih mudah mengenal peyek
yang kita tawarkan.
c.
Produksi/
Operasi
Perencanaan
proses produksi pada dasarnya menjelaskan tahapan-tahapan proses yang
diperlukan untuk menghasilkan produk atau output yang dimaksud. Bentuk proses
biasa digambarkan dalam bentuk keterangan dari awal pemilihan bahan-bahan baku
sampai peyek siap untuk dibungkus. Setelah itu peyek siap untuk dijual ke
konsumen. Prosesnya sebagai berikut:
Bahan Untuk Membuat Peyek:
1 kg tepung terigu.
½ kg kacang tanah.
1,5 liter air dingin.
1 sdm garam.
1 sdm merica.
10 siung bawang putih.
700 ml minyak goreng.
3 biji telor.
Daun jeruk puruk secukupnya.
Taburan Untuk Peyek :
2 sdt garam halus.
1 sdt gula bubuk.
1 sdt cabai bubuk.
1 sdt bubuk barbeque.
1 sdt bubuk balado.
Cara Membuat Peyek :
a. Membuat
adonan, jangan terlalu pekat.
b. Masukkan
telor, merica dan bawang putih yang sudah dihaluskan kemudian aduk sampai
merata.
c. Masukkan
kacang dan daun jeruk purut yang sudah dipotong-potong kemudian aduk hingga
merata.
d. Panaskan
minyak, masukkan adonan perlahan-lahan di kuali yang tidak terkena minyak (di
sisi-sisi kuali).
e. Perlahan
siram dengan minyak yang sudah dipanaskan adonan yang sudah melekat di kuali dan
goreng hingga kuning keemasan.
f. Angkat
dan tiriskan.
g. Masukkan
peyek dan campurkan taburan rasa sesuai yang dikehendaki dalam kantung plastik,
kemudian kocok-kocok hingga seluruh permukaan peye terselimuti.
h. Simpan
dalam wadah yang kedap udara atau toples.
d.
Manajemen
dan Keuangan
Berikut
peralatan yang dibutuhkan :
No.
|
Peralatan
|
Jumlah
unit
|
Harga
|
Jumlah
Harga
|
1.
|
Kompor
gas
|
1
|
120.000
|
120.000
|
2.
|
Tabung
gas
|
1
|
100.000
|
100.000
|
3.
|
Gas 3 kg
|
1
|
15.000
|
15.000
|
4.
|
Kuali
|
1
|
60.000
|
60.000
|
|
Total pembelian peralatan
|
|
|
295.000
|
Berikut bahan- bahan yang digunakan
untuk membuat peye :
No.
|
Bahan
|
Banyak
|
Harga
|
Jumlah harga
|
1.
|
Tepung
terigu
|
2kg
|
8.000
|
16.000
|
2.
|
Kacang
tanah
|
½ kg
|
6.000
|
6.000
|
3.
|
Telor
|
1
kg
|
17.000
|
17.000
|
4.
|
Merica
bubuk
|
1
ons
|
10.000
|
10.000
|
5.
|
Bumbu
tabur balado
|
½ kg
|
15.000
|
15.000
|
6.
|
Cabai
bubuk
|
½ kg
|
15.000
|
15.000
|
7.
|
Bumbu
tabur pedas manis
|
½ kg
|
15.000
|
15.000
|
8.
|
Bumbu
tabur barbeque
|
½ kg
|
23.000
|
23.000
|
9.
|
Garam
|
1 kg
|
6.000
|
6.000
|
10.
|
Minyak
goreng
|
3
kg
|
12.000
|
36.000
|
11.
|
Bawang
putih
|
½ kg
|
5.000
|
5.000
|
12.
|
Kantong plastik pengemas
|
1
pack
|
21.000
|
21.000
|
13.
|
Daun jeruk puruk
|
½ kg
|
5.000
|
5.000
|
|
Total
|
|
|
190.000
|
Menghitung
Jumlah Laba
Laba
= Hasil - Modal
|
Harga Satu Bungkus
|
Jumlah Terjual/ Dua Minggu
|
Hasil Penjualan/ Dua Minggu
|
Modal Dua Minggu
|
Laba Untuk DuaMinggu
|
Rp 5.000,00
|
100 Bungkus
|
Rp 500.000,00
|
Rp 190.000,00
|
Rp 310.000,00
|
Jadi, laba yang saya dapatkan setiap dua minggunya Rp
310.000,00. Dalam sebulan ada empat minggu sehingga 2 x Rp 310.000,00 = Rp 620.000,00 perbulannya.
Namun, untuk bulan pertama labanya dipotong untuk membeli peralatan, yaitu
(Laba – Pembelian Peralatan)
Rp 620.000,00 – Rp 295.000,00 = Rp 325.000,00
Saya hanya bisa menerima laba Rp 325.000,00 untuk
bulan pertama. Tetapi untuk bulan selanjutnya akan menerima laba normal kembali
Rp 620.000,00.
3. Etika
bisnis dalam usaha saya
Sebagai
pelaku usaha bukan hanya keuntungan saja yang harus dikejar tetapi juga harus
mempertimbangkan hak dan kewajiban konsumen serta mempertimbangkan halal dan
haramnya usaha yang dijalani. Dan juga menjadikan konsumen adalah sebagai raja, serta memberikan pelayanan
terbaik kepada konsumen adalah cara untuk kelangsungan panjang usaha atau
bisnis. Etika bisnis dalam usaha yang
saya lakukan yaitu :
1. Bertekad
baik dalam melakukan usaha.
2.
Memperlakukan atau melayani konsumen
secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif.
3. Memberikan
informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang.
4.
Menjamin mutu barang yang diproduksi
berdasarkan ketentuan standar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar