Jumat, 12 Juni 2015

Rencana Bisnis Usaha Kecil

Nama  : Noor Janah
NIM    : A1B112006
Prodi   : PBSI (Reg A)

1.    Saya akan memilih bisnis usaha kecil, yaitu jualan peyek. Peyek atau disebut Tumpiangin di daerah Banjar adalah sejenis makanan pelengkap dari kelompok gorengan. Makanan peyek ini memang sudah banyak yang menjualnya di pasaran. Peyek mudah ditemukan, dijual di warung makan, pasar, ataupun di pasar swalayan. Namun, saya akan mecoba memvariasikan dengan berbagai rasa, seperti rasa pedas berlevel, manis, asin, barbeque dan balado. Fungsi makanan peyek ini  tidak hanya sekedar sebagai pelengkap makanan utama tetapi juga sebagai cemilan dikala senggang. Bahkan,  bisa anda gunakan sebagai suguhan lebaran.


2.    Rancangan studi kelayakan usahanya, dari aspek pemasaran, produksi/operasi manajemen dan keuangannya.
a.    Rancangan Studi Kelayakan Usaha
Rancangan studi kelayakan usaha dilakukan sebelum sebuah usaha benar-benar akan dijalankan, masih dalam tahap awal perencanaan. Usaha ini perlu dipikirkan dengan matang, apakah bisa diterima di masyarakat atau tidak karena hal ini sangat mempengaruhi konsumen.
Studi Kelayakan Usaha dilakukan melalui empat tahap, yaitu :
  1. Tahap Penemuan Ide atau Perumusan Gagasan
Saya menemukan ide bermula dari melihat orang lain yang berjualan di warung-warung dekat rumah. Kemudian saya tertarik ingin membuka usaha kecil dengan berjualan peyek yang sama tetapi dengan rasa yang berbeda. 

  1. Tahap Formulasi Tujuan
Tujuan saya ingin membuka usaha adalah untuk mendapatkan banyak pengalaman dan tantangan di samping mendapatkan uang.

  1. Tahap Analisis
Saya sudah meneliti bahwa orang-orang yang berjualan peyek rata-rata sukses. Sehingga saya yakin untuk membuka usaha peyek tersebut. Dan juga bahan-bahan untuk membuat peyek mudah untuk dicari serta modalnya tidak terlalu banyak. 

  1. Tahap Keputusan
Saya akan memikirkan layak atau tidaknya usaha yang akan saya jalankan. Menurut saya usaha saya ini layak untuk dijalankan, karena banyak diminati oleh masyarakat serta mempunyai khas tersendiri, yaitu rasa yang berbeda dari yang lain.

b.   Aspek Pemasaran
Pemasaran juga mempengaruhi berkembangnya suatu usaha.  Aspek pemasaran yang akan dilakukan untuk sementara ini adalah  memasarkan usaha dengan membuat brosur dan membagikannya kepada masyarakat umum. Agar peyek yang dihasilkan lebih dikenal dan diminati oleh masyarakat umum.  Selain itu,  produk masalah harga dan tempat/lokasi pemasaran serta promosi untuk menarik pelanggan. Di sini saya akan menguraikan produk, harga, tempat/ lokasi pemasaran, dan promosi yang sesuai dengan usaha kecil yang saya lakukan.
a)      Produk
Produk yang saya tawarkan adalah makan Peyek atau Tumpiangin. Produk ini sudah terlalu banyak yang memproduksi sehingga saya menciptakan sesuatu yang berbeda untuk menarik pelanggan, yaitu dengan memvariasikan rasa. Rasa yang berbeda tentu akan lebih menarik sesuai dengan keinginan konsumen. Saya menyiapkan rasa pedas berlevel, yaitu level 1 sampai level 10, manis, asin, barbeque dan balado.
b)      Harga
Pada umumnya konsumen lebih tertarik kepada produk dengan harga yang lebih murah. Namun, tetap sehat dan rasa yang enak atau gurih. Harga yang tepat akan memiliki ikatan antara pembeli dan produsen. Harga produk lebih murah daripada harga pesaing. Harga yang saya tawarkan tentu lebih terjangkau daripada harga pasaran, yaitu dengan harga Rp 5.000,00 per bungkus.
c)      Lokasi/ Tempat
Tempat saya menjual adalah dengan membuka sebuah toko di pinggir jalan yang sering disinggahi dan ramai. Kadang pembeli membeli peyek untuk oleh-oleh selain cemilan di dalam perjalanan.
d)     Promosi
Promosi ini bisa  melalui dari mulut ke mulut atau bisa juga lewat online untuk mempromosikannya agar pelanggan lebih mudah mengenal peyek yang kita tawarkan.

c.       Produksi/ Operasi
Perencanaan proses produksi pada dasarnya menjelaskan tahapan-tahapan proses yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau output yang dimaksud. Bentuk proses biasa digambarkan dalam bentuk keterangan dari awal pemilihan bahan-bahan baku sampai peyek siap untuk dibungkus. Setelah itu peyek siap untuk dijual ke konsumen. Prosesnya sebagai berikut:
Bahan Untuk Membuat Peyek:
1 kg tepung terigu.
½ kg kacang tanah.
1,5 liter air dingin.
1 sdm garam.
1 sdm merica.
10 siung bawang putih.
700 ml minyak goreng.
3 biji telor.
Daun jeruk puruk secukupnya.

Taburan Untuk Peyek :
2 sdt garam halus.
1 sdt gula bubuk.
1 sdt cabai bubuk.
1 sdt bubuk barbeque.
1 sdt bubuk balado.
Cara Membuat Peyek :
a.  Membuat adonan, jangan terlalu pekat.
b. Masukkan telor, merica dan bawang putih yang sudah dihaluskan kemudian aduk sampai merata.
c.  Masukkan kacang dan daun jeruk purut yang sudah dipotong-potong kemudian aduk hingga merata.
d. Panaskan minyak, masukkan adonan perlahan-lahan di kuali yang tidak terkena minyak (di sisi-sisi kuali).
e.  Perlahan siram dengan minyak yang sudah dipanaskan adonan yang sudah melekat di kuali dan goreng hingga kuning keemasan.
f.   Angkat dan tiriskan.
g.  Masukkan peyek dan campurkan taburan rasa sesuai yang dikehendaki dalam kantung plastik, kemudian kocok-kocok hingga seluruh permukaan peye terselimuti.
h.  Simpan dalam wadah yang kedap udara atau toples.

d.      Manajemen dan Keuangan
Berikut peralatan yang dibutuhkan  :
No.
              Peralatan
Jumlah unit
Harga
Jumlah Harga
1.       
Kompor gas
1
120.000
120.000
2.       
Tabung gas
1
100.000
100.000
3.       
Gas 3 kg
1
15.000
15.000
4.       
Kuali
1
60.000
60.000

Total pembelian peralatan


295.000



Berikut bahan- bahan yang digunakan untuk membuat peye :
No.
Bahan
Banyak
Harga
Jumlah harga
1.
Tepung terigu
2kg
8.000
16.000
2.
Kacang tanah
½ kg
6.000
6.000
3.
Telor
1 kg
17.000
17.000
4.
Merica bubuk
1 ons
10.000
10.000
5.
Bumbu tabur balado
½ kg
15.000
15.000
6.
Cabai bubuk
½ kg
15.000
15.000
7.
Bumbu tabur pedas manis
½ kg
15.000
15.000
8.
Bumbu tabur barbeque
½ kg
23.000
23.000
9.
Garam
1 kg
6.000
6.000
10.
Minyak goreng
3 kg
12.000
36.000
11.
Bawang putih
½ kg
5.000
5.000
12.
Kantong plastik pengemas
1 pack
21.000
21.000
13.
Daun jeruk puruk
½ kg
5.000
5.000

Total


190.000

Menghitung Jumlah Laba
Laba = Hasil - Modal

 


Harga Satu Bungkus
Jumlah Terjual/ Dua Minggu
Hasil Penjualan/ Dua Minggu
Modal Dua Minggu
Laba Untuk DuaMinggu
Rp 5.000,00
100 Bungkus
Rp 500.000,00
Rp 190.000,00
Rp 310.000,00

Jadi, laba yang saya dapatkan setiap dua minggunya Rp 310.000,00. Dalam sebulan ada empat minggu sehingga 2 x  Rp 310.000,00 = Rp 620.000,00 perbulannya. Namun, untuk bulan pertama labanya dipotong untuk membeli peralatan, yaitu
(Laba – Pembelian Peralatan)
Rp 620.000,00 – Rp 295.000,00 = Rp 325.000,00
Saya hanya bisa menerima laba Rp 325.000,00 untuk bulan pertama. Tetapi untuk bulan selanjutnya akan menerima laba normal kembali Rp 620.000,00.

3.    Etika bisnis dalam usaha saya
Sebagai pelaku usaha bukan hanya keuntungan saja yang harus dikejar tetapi juga harus mempertimbangkan hak dan kewajiban konsumen serta mempertimbangkan halal dan haramnya usaha yang dijalani. Dan juga menjadikan konsumen adalah  sebagai raja, serta memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen adalah cara untuk kelangsungan panjang usaha atau bisnis.  Etika bisnis dalam usaha yang saya lakukan yaitu :
1.    Bertekad baik dalam melakukan usaha.
2.    Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif.
3.    Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi  dan jaminan barang.
4.    Menjamin mutu barang yang diproduksi berdasarkan ketentuan standar.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar