Selasa, 09 Juni 2015

AFIKSASI PADA MEDIA MASSA BANJARMASIN POST


LAPORAN PENELITIAN
MORFOLOGI
AFIKSASI PADA MEDIA MASSA BANJARMASIN POST
Dosen Pengajar :
Noor Cahaya, S.Pd. M.Pd.


 


DISUSUN OLEH KELOMPOK 10
1.      DINI NURLAILI                        : A1B112001
2.      ERLINA SARI                            : A1B112074
3.      M. FAHRIZAL REZKIADI       : A1B112033
4.      M. NAZMI FADILLAH             : A1B112005
5.      NOOR JANAH                            : A1B112006
6.      NOVINDA WANTI                    : A1B112007
7.      NUR HIDAYAH                         : A1B112014


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
BANJARMASIN
2013


KATA PENGANTAR

            Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini. Salawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW dan para sahabat dari dulu, sekarang hingga akhir zaman. Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada ibu Noor Cahaya, S.Pd., M.Pd yang telah memberikan ilmu dan bimbingannya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini yang berjudul “AFIKSASI” .
Dalam laporan ini kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan, “Bahwa tidak ada gading yang tak retak dan bukanlah gading kalau tidak retak” oleh karena itu dengan segala kerendahan hati mohon kritik dan saran demi kesempurnaan laporan ini.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT kami berserah diri. Semoga laporan ini dapat menambah wawasan dan memberi manfaat bagi semua. Amin, Ya Rabal ‘Alamiin.

Banjarmasin, 20 Desember 2013



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Penelitian
Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui penggunaan afiks yang benar pada sebuah kata. Mengurangi kesalahan penggunaan afiks yang sering terjadi pada karya tulis populer di media cetak. Selain pada karya tulis populer di media cetak kesalahan juga terjadi pada percakapan sehari-hari.
Beberapa editor keliru dengan pembubuhan afiksasi pada karya tulis populer di media cetak. Contohnya afiks meN- i + punya = mempunyai. Pada penjelasannya huruf P seharusnya lebur menjadi memunyai. Selain itu afiks meN + C dan B, pada huruf C dan B mengalami perubahan dan penambahan  bunyi. Pada kenyataannya proses tersebut diabaikan. Contohnya meN + cat = mengecat tetapi sering disebut mencat.
Pada pelajaran bahasa Indonesia tentang imbuhan awalan dan akhiran harusnya lebih detail. Pelajaran tentang awalan dan akhiran tidak hanya dikenalkan jenisnya tetapi juga proses pembentukannya. Mengurangi kebiasaan penggunaan afiksasi yang salah dalam karya tulis populer. Contohnya meN + cuci = mencuci tapi ada beberapa yang menggunakan kata menyuci.

           
B.       Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat ditentukan rumusan masalah dalam laporan ini ?:
1.    Apa yang dimaksud dengan afiksasi ?
2.    Apa saja jenis-jenis afikasi ?


C.    Tujuan
Tujuan saya untuk melakukan penelitian ini yaitu :
1.    Untuk mengetahui pengertian afiksasi
2.    Untuk mengetahui jenis-jenis afiksasi tersebut
3.    Untuk mengetahui afiksasi di media cetak Banjarmasin Post

D.      Manfaat Penelitian
1.    Bagi penulis
Manfaat yang dapat di peroleh oleh penyusun melalui laporan penelitian ini adalah dapat dimanfaatkan sebagai salah satu acuan dalam membuat karya tulis berikutnya, sehingga dalam penyusunan karya tulis yang akan datang hal-hal yang sudah baik di tingkatkan dan dikembangkan sedangkan  yang salah diperbaiki serta untuk menambah wawasan penulis mengenai afiksasi.
2.    Bagi Masyarakat
Manfaat yang dapat diperoleh dan diambil oleh masyarakat dari laporan penelitian ini, adalah masyarakat dapat mengetahui berbagai jenis afiksas.
3.    Bagi Mahasiswa/Mahasiswi
Manfaat yang dapat diperoleh oleh  Mahasiswa/Mahasiswi adalah dapat menambah wawasan/pengetahauannya mengenai afiksasi. Sehingga setalah membaca laporan penelitian ini, Mahasiswa/Mahasiswi dapat mengetahui afiksasi. Selain itu manfaat yang dapat diambil dari laporan penelitian ini adalah sebagai berikut :
a.    Dapat mengetahui pengertian afiksasi
b.    Dapat mengetahui berbagai jenis afiksasi



BAB II
LANDASAN TEORI

A.    Definisi Afiksasi
Sebelum mengenal lebih jauh tentang afiksasi di media cetak Banjarmasin Post pada tajuk yang di terbitkan pada hari Selasa, 10 Desember 2013, alangkah baiknya kalau kita mengenal terlebih dahulu dari segi arti afiksasi itu sendiri.
A. Chaer (2003:106 ) afiksasi adalah salah satu proses dalam pembentukan kata turunan baik berkategori verba, berkategori nomina maupun berkategori ajektiva. Dalam hal ini akan dibahas afiksasi berkategori verba.
Afiks adalah bentuk terikat yang apabila ditambahkan ke bentuk lain akan mengubah makna gramatikalnya (Kridalaksana, 1993). Dasar yang dimaksud pada penjelasan tersebut adalah bentuk apa saja, baik sederhana maupun kompleks yang dapat diberi afiks apapun (Samsuri, 1988).
Afiksasi atau pengimbuhan adalah proses pembentukan kata dengan membubuhkan afiks(imbuhan)pada bentuk dasar, baik bentuk dasar tunggal maupun kompleks. Pembubuhan afiks dapat terjadi pada bentuk linguistik berupa bentuk tunggal (jual,main) dan kompleks (bolak-balik,main peran). Hasil proses pembentukan afiks atau imbuhan itu disebut kata berimbuhan.
B.     Jenis-jenis Afiksasi
1.      Pembubuhan Prefiks (Prefiks Asli Bahasa Indonesia)
Pembentukan kata dengan menambahkan afiks atau imbuhan di depan bentuk dasarnya atau juga proses pembentukan kata yang dilakukan dengan cara membubuhkan atau menambahkan  afiks di depan bentuk dasarnya.

Prefiks meN-
Contoh :
meN- + makan                          memakan
meN- + ramaikan                      meramaikan
MeN- + tanam                          menanam
meN- + datang                         mendatang

Prefiks peN-
Contoh:
peN- + ramal                           peramal
peN- + waris                            pewaris
peN- + datang                          pendatang
peN- + tanam                           penanam

Prefiks ber-
Misalnya:
ber- + ranting                            beranting
ber- + rantai                              berantai
ber- + main                               bermain
ber- + dasi                                berdasi

Prefiks ter- dan di-
Contoh:
  (1) Burhan ditangkap polisi (2) Buku itu terbawa lola kemarin.
Tidak ternilai                : tidak dapat dinilai
Tidak terduga               : tidak dapat diduga
Menyatakan makna paling. Misalnya: tertinggi, terluas,terpandai.

Prefiks ke-
Prefiks ke- tidak mengalami perubahan jika digabungkan dengan bentuk dasar.
Prefiks ke- berfungsi membentuk kata benda dan juga kata bilangan. ke- membentuk kata benda, Misalnya, ketua, kehendak, dan kekasih. Ke- membentuk kata bilangan, misalnya, keempat, kelima, keenam.
Makna prefiks ke-:
Menyatakan kumpulan yang terdiri atas jumlah yang tersebut pada bentuk dasarnya:
Kedua (orang)             : kumpulan yang terdiri atas dua orang
Menyatakan urutan. Misalnya:
Ia menduduki ranking kedua
2.       Pembubuhan Infiks
Infiks dalam bahasa Indonesai adalah -el-,-em-,-er-. Pembentukan kata kata dengan Infiks adalah dengan menyisipkan infiks tersebut diantara konsonan dan vokal pada suku pertama kata dasar.
Contoh:
Gigi + -er-                           = gerigi
Tunjuk + -el-                       = telunjuk
Guruh + -em-                      = gemuruh

3.      Pembubuhan Sufiks
Sufiks atu akhiran adalah morfem terikat yang diletakkan dibelakang suatu bentuk dasar dalam membentuk kata. Sufiks asli dalam bahasa Indonesai yaitu, -an, -i, -kan, dan –nya.
Sufiks –an.
Contoh:
Menyatakan tempat: kubangan, pangkalan, labuhan.
Menyatakan alat: kurungan, timbangan, pikulan.
Akibat atau hasil perbuatan: buatan, hukuman, balasan.

Sufiks –i
Contoh: sayangi, temani

Sufiks -nya
Contoh: Baik buruknya
Menjelaskan atau menekan kata yang di depannya
Contoh: Ambillah obatnnya dan minumlah
Menjelaskan situasi
Contoh: Ia belajar dengan rajinnya
4.      Pembubuhan Konfiks
 Konfiks ialah afiks gabungan yang terbentuk atas perfiks dan sufiks yang berfungsi mendukung makna tertentu.Karena mendukung makna tertentu itulah maka konfiks tidak dianggap sebagai prefiks atau sufiks yang masing-masing berdiri sendiri, tetapi dianggap sebagai satu kesatuan bentuk yang tidak terpisahkan.
Contoh: Kepulauan


BAB III
ANALISIS DATA

Afiksasi yang terdapat di dalam surat kabar Banjarmasin Post.
Menerima
Pengonsumsi
Dibawa
Menunjukkan
Ditunjukkan
Mengonsumsi
Pengguna
Diselidiki
Membelanjakan
Kemungkinan
Menolak
Pekerja
Rencananya
Menggunakan
Kebanyakan
Membeli
Tercinta
Harganya
Menghasilkan
Penggerebekan
Mengawasi
Tertutup
Rasanya
Peredaran
Menyelamatkan
Terarah
Disita
Sekolahnya
Perumahan
Dikirim
Terbesar
Ditangkap
Memetakan
Penginapan


Analisis afiksasi yang terdapat di dalam surat kabar Banjarmasin Post.

No
Afiksasi dalam surat kabar
Kata Dasar
Afiksasi
Makna
1
Menerima
Terima
meN-
Mengambil sesuatu yang diberikan
2
Mengonsumsi 
Konsumsi
meN-
menggunakan; memakan
3
Menolak
tolak
meN-
Tidak membenarkan (pendapat)
4
Membeli
beli
meN-(mem)
Mengambil sesuatu dengan membayarkn uang
5
Mengawasi
Awasi
meN-
melihat dan memperhatikan (tingkah laku orang)
6
Pengonsumsi
Konsumsi
peN-
Orang yang mengonsumsi
7
Pengguna
Guna
peN-
Orang yang menggunakan
8
Pekerja           
Kerja
Pe-
Orang yang bekerja
9
Tertutup
tutup
Ter-
tidak terbuka; tidak terlihat isinya
10
Terarah
Arah
Ter-
direncanakan dengan baik
11
Terbesar
Besar
Ter-
paling besar
12
Tercinta
Cinta
Ter-
sangat dicintai ( dikasihi, disayangi )
13
Disita  
Sita
di-
Diambil secara paksa
14
Ditangkap
Tangkap
di-
Terpegang
15
Dikirim
Kirim
di-
Dikirim
16
Dibawa
Bawa
di-
Dipegang atau diangkaat
17
Diselidiki
Selidiki
di-
Diperiksa
18
Rencananya
Rencana
-nya
Sesuatu yang akan dilakukan
19
Harganya
Harga
-nya
nilai barang yg ditentukan atau dirupakan dengan uang
20
Rasanya
Rasa
-nya
Kiranya
21
Sekolahnya     
Sekolah
-nya
bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran (menurut tingkatannya)
22
Memetakan
Peta
meN- an
Menggambarkan(bermaksud menyelidiki)
23
Menyelamatkan
Selamat
meN-an
Menolong
24
Menunjukkan 
Tunjuk
meN-an
Menyatakan
25
Membelanjakan
Belanja
meN-an
mengeluarkan uang untuk belanja
26
Menggunakan
Guna
meN-an
Memakai
27
Menghasilkan 
Hasil
meN-an
Mengeluarkan (mendatangkan) hasil

28
Peredaran
Edar
Pe-an
Berputar
29
Perumahan
Rumah
Pe-an
kumpulan beberapa buah rumah

30
Penginapan
Inap
Pe-an
rumah tempat bermalam
31
Penggerebekan
Gerebek
Pe-an
Penangkapan terhadap pelaku kejahatan dengan mendatangi kediamannya secara mendadak
32
Ditunjukkan
Tunjuk
di-an
Diperlihatkan
33
Kemungkinan
Mungkin
Ke-an
keadaan yg memungkinkan sesuatu terjadi
34
Kebanyakan   
Banyak
Ke-an
perihal banyak; jumlahnya







BAB IV
PENUTUP

A.             Kesimpulan
Dari makalah ini penulis mengambil kesimpulan dari pembahasan di atas yaitu:
1.      Afiksasi atau pengimbuhan adalah proses pembentukan kata dengan membubuhkan afiks(imbuhan)pada bentuk dasar, baik bentuk dasar tunggal maupun kompleks. Pembubuhan afiks dapat terjadi pada bentuk linguistik berupa bentuk tunggal (jual,main) dan kompleks (bolak-balik,main peran). Hasil proses pembentukan afiks atau imbuhan itu disebut kata berimbuhan.
2.      Afiksasi dibagi atas beberapa jenis yaitu : Pembubuhan Prefiks, Pembubuhan Infiks, Pembubuhan Sufiks, dan Pembubuhan Konfiks.

B.              Saran
Dari pembahasan mengenai Afiksasi yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, kami menyarankan kepada para pembaca agar lebih teliti dalam mengenali berbagai jenis afiksasi. Dari penelitian ini juga kami mengharapkan agar para pembaca tidak lagi salah dalam mengenali afiksasi beserta jenis-jenisnya. Kesalahan-kesalahan yang sering terdapat pada berbagai tulisan di media cetak atau di mana pun. Semoga dari pembahasan ini pembaca dapat selalu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.









DAFTAR PUSTAKA
Adi Dwi. 2001. Kamus Praktis Bahasa Indonesia. Surabaya: Fajar Mulya
Chaer Abdul. 2003. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta
www.kamusbahasaindonesia.org





Tidak ada komentar:

Posting Komentar