PROSES KEWIRAUSAHAAN
MAKALAH
TUGAS
MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN
Dosen: Melly
Agustina Permatasari, M.Pd.
Oleh:
Annisa
NIM A1B112084
Dwi Ajeng
Puspitasari NIM A1B112086
Iin Yulia NIM A1B112075
Noor Janah NIM A1B112006
Rizqa
Rakhma Dianti NIM A1B112050
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2014
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI……………………………………………………………………… i
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………… 1
1.1
Latar Belakang
Masalah………………………………………………. 1
1.2
Rumusan Masalah……………………………………………………... 1
1.3
Tujuan Penulisan………………………………………………………. 1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………….. 2
2.1
Proses Awal Kewirausahaan…………………………………………… 2
2.2
Proses Perkembangan Kewirausahaan…………………………………. 4
2.3
Proses Pertumbuhan Kewirausahaan…………………………………... 7
BAB 111 PENUTUP………………………………………………………………. 8
3.1
Simpulan……………………………………………………………….. 8
3.2
Saran…………………………………………………………………… 8
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..... 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang
terdidik, dan
banyak pula orang menganggur, maka semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha.
Pembangunan akan lebih berhasil jika ditunjang oleh wirausahawan yang dapat
membuka lapangan kerja karena kemampuan pemerintah sangat terbatas. Pemerintah
tidak akan mampu menggarap semua aspek pembangunan karena sangat banyak
membutuhkan anggaran belanja, personalia, dan pengawasan.
Wirausaha (entrepreneur) memegang peranan yang
sangat penting dalam memajukan ekonomi suatu negara. Kemajuan ekonomi mestinya
sejalan dengan kemampuan dan peningkatan daya beli, peningkatan taraf
kesejahteraan hidup dan kemakmuran bangsa yang merata dan dirasakan secara
nyata, bukan hanya ditunjukkan oleh angka-angka statistik saja. Di dalam
kewirausahaan terkandung nilai, kemampuan dan proses. Adanya nilai dan
kemampuan pada diri seorang wirausahawan dapat memunculkan suatu peluang
usaha dalam kegiatan berwirausaha.
Proses kewirausahaan adalah proses untuk
mengembangkan sebuah usaha baru, mungkin dalam bentuk membawa produk baru ke
pasar yang ada, membawa produk yang ada ke pasar yang baru , dan pembentukan
organisasi baru. Proses
ini dibuat agar pembaca dapat mengetahui bagimana proses dan tips-tips menjadi
seorang pengusaha yang sukses, serta untuk melengkapi tugas dari
mata kuliah Kewirausahaan.
1.2 RUMUSAN
MASALAH
1. Bagaimana proses awal kewirausahaan ?
2. Bagaimana proses perkembangan kewirausahaan ?
3. Bagaimana proses pertumbuhan kewirausahaan ?
1.3 TUJUAN
PENULISAN
Untuk
mengetahui peroses awa kewirausahaan, proses perkembangan kewirausahaan dan
proses pertumbuhan kewirausahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Proses Awal
Kewirausahaan
Seseorang yang memiliki kemauan berusaha
biasanya diawali dengan adanya suatu tantangan. Ada tantangan, maka ada usaha
untuk berpikir kreatif dan bertindak inovatif. Ada usaha pasti ada tantangan.
Bila tidak ada tantangan, tidak akan ada usaha, yaitu berfikir kreatif dan
bertindak inovatif. Sebenarnya, dalam
kehidupan kita, banyak tantangan yang akan dihadapi , ada yang dapat diatasi
atau dicari pemecahannya, ada yang tidak dapat diatasi, bergantung pada kemauan
dan kemampuan seseorang untuk menghadapi dan mengatasi tantangan tersebut.
Kekurangan, ketidaksempurnaan, kesulitan, ketinggalan, ketiadaan kesempatan
(peluang), ketidakpuasan, dan persaingan merupakan tantangan dalam hidup yang
pasti muncul kapan pun dan dimana pun.
Dengan adanya tantangan tersebut,
seseorang akan berpikir kreatif untuk melahirkan ide-ide, gagasan-gagasan,
khayalan-khayalan, dan dorongan untuk berinisiatif. Khayalan-khayalan (dreams) ini memang penting untuk
melahirkan gagasan. Gagasan, ide, dan dorongan muncul apabila kita berpikir
kreatif. Dengan demikian, bila tidak ada tantangan, kita tidak akan kreatif.
Semua tantangan pasti memiliki risiko, yaitu kemungkinan berhasil atau tidak
berhasil. Oleh sebab itu wirausahawan adalah orang yang berani menghadapi
risiko dan menyukai tantangan.
Pada hakikatnya manusia berkembang dari
pengalaman, belajar dan berpikir. Ide kreatif dan inovatif wirausahawan kadang
kala muncul melalui proses imitasi (peniruan) dan duplikasi, kemudian
berkembang menjadi proses pengembangan, dan berujung pada proses penciptaan
sesuatu yang baru dan berbeda (inovasi). Kemampuan berinovasi wirausahawan
dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari diri pribadi maupun
dari lingkungan. Faktor pribadi yang memicu kewirausahaan adalah dorongan untuk berprestasi, komitmen yang
kuat, nilai-nilai pribadi, pendidikan, dan pengalaman yang dimiliki
(terinternalisasi). Inovasi ini akan dipicu oleh faktor pemicu yang berasal
dari lingkungan pada waktu inovasi, yaitu peluang, model peran, dan aktivitas.
Kewirausahaan muncul apabila memiliki motivasi, komitmen (kesungguhan),
nilai-nilai pribadi, pendidikan, dan pengalaman. Faktor-faktor pribadi akan
berkembang bila dipicu oleh lingkungan, seperti peluang, peran, aktivitas,
persaingan, sumber daya, inkubator, kebijakan pemerintah, pesaing, pelanggan,
pemasok (supplier) investor, dan
banker lainnya.
Berikut adalah proses menuju
kewirausahaan yang sukses yang diawali dengan tantangan dan diakhiri dengan
keberhasilan.
Pertama,
dengan ada tantangan, seorang wirausahawan akan berpikir kreatif dan berusaha
inovatif. Orang yang berpikir kreatif dan bertindak inovatif adalah orang yang
produktif. Oleh sebab itu, orang yang memiliki tantangan selalu berfikir
kreatif, produktif, dan inovatif.
Kedua,
dengan ada tantangan, akan ada usaha dan setiap usaha pasti ada tantangan.
Sekali menemukan tantangan, maka tantangan berikutnya akan tumbuh. Tantangan
merangsang wirausahawan berpikir kreatif dan bangkit, mengkhayal (dreams) menggagas, mencari jalan keluar
dari tantangan. Proses kreatif inilah yang oleh Zimmerer (1996) didefinisikan
sebagai “berpikir sesuatu yang baru (thinking
new things)”. Hasil berpikir (kreatif ) adalah gagasan, khayalan,
imajinasi, dan ide-ide, yang kemudian diimplementasikan dalam bentuk tindakan
nyata (inovasi), yaitu “melakukan sesuatu yang baru (doing new things) untuk menghasilkan produk-produk inovatif.
Kreativitas dan inovasi dilakukan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda yang dikenal dengan nilai tambah. Nilai tambah akan menghasilkan daya
saing, dan daya saing akan menghasilkan peluang.
Ketiga,
seseorang berpikir (kreatif) dan bertindak (inovatif) merupakan orang yang
produktif. Orang yang produktif adalah orang yang selalu berpikir dan bertindak
untuk menghasilkan “sesuatu yang baru dan berbeda (somethings new and different). Sesuatu yang baru dan berbeda tidak
lain merupakan nilai tambah. Nilai tambah memproyeksikan kualitas, dan kualitas
memproyeksikan keunggulan. Keunggulan menghasilkan daya saing. Daya saing
merupakan peluang. Dengan demikian, orang kreatif dan inovatif adalah orang
yang produktif untuk menghasilkan sesuatu yang berbeda, bernilai tambah,
unggul, berkualitas, berdaya saing, memiliki banyak peluang, dan identik dengan
kesuksesan.
Bila anda ingin berwirausaha, pertama
yang harus muncul adalah ide. Akan tetapi, ide itu muncul jika ada tantangan.
Bila ide muncul, harus ada kemauan. Untuk menjadi wirausahawan, ide dan kemauan
saja tidak cukup, harus memilik kemampuan (pengetahuan dan keterampilan).
Wirausahawan akan berhasil dan tangguh, bila ada semangat dan kerja keras.
Semangat dan kerja keras inilah modal utama yang menentukan wirausahawan akan
mengalami keberhasilan ataupun kegagalan berwirausaha. Usaha dan pekerjaan yang
tidak ditekuninya tersebut harus sungguh-sungguh jangan hanya bersifat
asal-asalan, sampingan, atau sambilan, tetapi harus betul-betul ditekuni.
Keseriusan dan ketekunan inilah yang disebut dengan loyalitas, komitmen, dan
tanggung jawab.
Ide berwirausaha juga bisa muncul dari
pengalaman. Hasil survei yang dikemukakan oleh Pegy Lambing (2000: 90)
menunjukkan: “hampir setengah (43%) dari responden menjawab bahwa mereka
mendapatkan ide untuk berbisnis berasal dari pengalaman yang diperoleh ketika
mereka bekerja di beberapa perusahaan dan bidang profesional lainnya. Mereka
mulai mengenal cara mengoperasikan usaha dan cara-cara membuat kontak-kontak
jaringan kerja”.
2.2
Proses
Perkembangan Kewirausahaan
Menurut carol Noore yang dikutip oleh
Bygrave (1996: 3), proses perkembangan kewirausahaan diawali dengan adanya
inovasi. Inovasi tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu internal dan
eksternal, seperti aspek pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan, dan
lingkungan (Bygrave, 1996: 3). Faktor-faktor tersebut membentuk locus of
control, kreativitas, inovasi, implementasi yang dapat membuat seseorang
berkembang menjadi wirausahawan besar (Soeharto Prawirokusumo, 1977: 5). Secara
internal, inovasi dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari individu, seperti
locus of control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sementara
itu, faktor yang berasal dari lingkungan yang mempengaruhi di antaranya model
peran, aktivitas, dan peluang. Oleh karena itu, kewirausahaan berkembang, maju,
dan tumbuh melalui proses yang dipengaruhi oleh lingkungan, organisasi, dan
keluarga.
Menurut
Srie Sulastri (2008), pengembangan kewirausahaan di awali dari proses sebagai
berikut :
1. Proses Inovasi yaitu faktor yang
mendorong terjadinya inovasi,yaitu keinginan berprestasi, adanya sifat
penasaran, keinginan menanggung resiko, dan pengalaman.
2. Proses Pemicu yaitu faktor yang
mendorong seseorang terjun ke dunia bisnis yaitu adanya ketidakpuasan terhadap
pekerjaan yang ada, terjadinya pemutusan hubungan kerja,keberanian menanggung
resiko, dan komitmen yang tinggi terhadap bisnis.
3. Proses Pelaksanaan yaitu faktor yang
mendorong pelaksanaan dari sebuah bisnis yaitu kesiapan mental wirausaha secara
total, adanya manager sebagai pelaksana kegiatan, dan adanya visi jauh kedepan
untuk mencapai keberhasilan.
Dalam bagan tersebut Carol Noore
mengemukakan faktor-faktor pemicu kewirausahaan dan model proses kewirausahaan
kedalam empat fase sebagai berikut.
Pertama,
Fase Inovasi. Kewirausahaan
berkembang dan diawali dengan adanya inovasi.
Inovasi dipicu oleh faktor pribadi dan lingkungan. Faktor individu yang
memengaruhi inovasi adalah pencapaian locus of control, toleransi, pengambilan
risiko, nilai-nilai pribadi, pendidikan, dan pengalaman. Sementara itu, faktor
eksternal yang berasal dari lingkungan yang mempengaruhi inovasi adalah
peluang, model peran, dan aktivitas.
Kedua,
Fase kejadian Pemicu. Setelah
berinovasi semakin merangsang untuk terus berproses dan timbulah kejadian
pemicu. Kejadian pemicu dipengaruhi oleh faktor pribadi, sosiologi, dan
lingkungan. Faktor pribadi yang mempengaruhi kejadian pemicu meliputi
pencapaian locus of control, toleransi, pengambilan risiko, nilai-nilai
pribadi, pendidikan, pengalaman, keberanian menghadapi risiko, ketidakpuasan
dan usia.sementara itu, faktor lingkungan yang memicu terdiri peluang, model
peran, aktivitas, persaingan, kebijakan pemerintah. Faktor sosiologi memicu
terdiri atas jaringan, kelompok, orang tua, keluarga.
Ketiga,
Fase Implementasi. Implementasi
dipengaruhi oleh faktor pribadi, lingkungan, dan sosiologi. Faktor pribadi
mempengaruhi implementasi terdiri atas visi, komitmen, manajer, pemimpin, dan
wirausahawan. Faktor lingkungan mempengaruhi implementasi terdiri atas pesaing,
pelanggan, pemasok, investor, bankir, incubator, sumber daya, dan kebijakan
pemerintah. Faktor jaringan mempengaruhi implementasi meliputi: jaringan,
kelompok, orang tua, keluarga, dan model peran.
Keempat,
Fase pertumbuhan. Implementasi
mendorong pertumbuhan. Fase pertumbuhan dipengaruhi oleh pribadi, organisasi,
dan lingkungan. Faktor pribadi yang mempengaruhi pertumbuhan terdiri atas visi,
komitmen, manajer pemimpin, dan kewirausahaan. Faktor organisasi yang
mempengaruhi pertumbuhan kewirausahaan meliputi: kelompok, strategi, struktur,
budaya, dan produk. Sementara itu, faktor yang mempengaruhi yang berasal dari
lingkungan terdiri atas: pesaing, pelanggan, pemasok, investor, dan bankir.
Orang yang berhasil dalam kewirausahaan
adalah orang yang dapat menggabungkan nilai, sifat utama (pola sikap), dan
perilaku dengan bekal pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan praktis. Jadi,
pedoman, pengharapan, dan nilai, baik yang berasal dari pribadi maupun
kelompok, berpengaruh untuk membentuk perilaku kewirausahaan.
2.3 Proses Pertumbuhan
Kewirausahaan
Proses
pertumbuhan didorong faktor organisasi,yaitu adanya tim yang kompak dalam
menjalankan usaha, adanya strategi yang mantap, adanya struktur dan budaya
organisasi yang baik dan adanya produk yang menjadi unggulan.
Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha terdiri dari :
1. Tahap
Memulai
Tahap
ini dimana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala
seuatu yang diperlukan,di awali dengan melihat peluang usaha baru yang
mungkin,apakah membuka usaha baru atau melakukan franchising. Juga memilih
usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian,industri atau manufaktur,
maupun produksi atau jasa.
2. Tahap
melaksanakan usaha
Tahap
ini seseorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan
usahanya. Mencakup aspek-aspek : Pembiayaan, SDM, Kepemilikan, Organisasi,
Kepemimpinan yang meliputi bagaimana pengambilan resiko dan mengambil keputusan
pemasaran dan melakukan evaluasi.
3. Mempertahankan
usaha
Tahap
ini dimana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai untuk ditindak
lanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
4. Mengembangkan
usaha
Tahap
dimana jika hasil yang diperoleh tergolong psitif atau mengalami perkembangan
atau dapat bertahan maka perluasan usaha yang menjadi salah satu pilihan yang
mungkin di ambil.
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Proses kewirausahaan diawali dengan suatu aksioma, yaitu
adanya tanyangan. Ada tantangan, maka ada usaha (berfikir kreatif dan
inovatif). Jika melakukan usaha, pasti menemukan tantangan. Sebaliknya, tidak
ada tantangan, maka tidak aka nada usaha. Tidak berusaha, maka akan menemukan
tantangan.
Proses perkembangan kewirausahaan menurut Menurut Srie
Sulastri (2008), pengembangan kewirausahaan di awali dari proses sebagai
berikut :
1.
Proses Inovasi yaitu faktor yang mendorong terjadinya inovasi,yaitu keinginan
berprestasi, adanya sifat penasaran, keinginan menanggung resiko, dan
pengalaman.
2.
Proses Pemicu yaitu faktor yang mendorong seseorang terjun ke dunia bisnis
yaitu adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang ada, terjadinya pemutusan
hubungan kerja,keberanian menanggung resiko, dan komitmen yang tinggi terhadap
bisnis.
3.
Proses Pelaksanaan yaitu faktor yang mendorong pelaksanaan dari sebuah bisnis
yaitu kesiapan mental wirausaha secara total, adanya manager sebagai pelaksana
kegiatan, dan adanya visi jauh kedepan untuk mencapai keberhasilan.
Proses
perkembangan kewirausahaan didorong faktor organisasi,yaitu adanya tim yang
kompak dalam menjalankan usaha, adanya strategi yang mantap, adanya struktur
dan budaya organisasi yang baik dan adanya produk yang menjadi unggulan.
3.2 SARAN
Sebagai mahasiswa diharapkan mampu memahami apa itu proses
kewirausahaan, proses awal kewirausahan serta proses perkembangan kewirausahaan
dan proses pertumbuhan kewirausahaan. Mahasiswa juga diharapkan bisa menjadi
seorang wirausahawan yang sukses dimasa yang akaan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Hendro.2011.Dasar-dasar
Kewirausahaan. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar