Nama: Noor Janah
NIM : A1B112006
NIM : A1B112006
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan
Pendidikan : SMP
Kelas/Semester : VII/I
Mata
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Topik : Cerita Pendek
Jumlah
Pertemuan : 1 x 30 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai
dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai
dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (tanggung
jawab, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami
pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) Berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
4. Mencoba,
mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar
1.2
Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan
yang Maha Esa sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulis.
3.3 Mengklasifikasi
teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita
pendek baik melalui lisan maupun tulisan.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menggunakan
bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam memahami informasi lisan dan
tulis.
2. Mengemukakan
pengertian dan ciri-ciri cerita pendek.
3. Menentukan unsur intrinsik cerita pendek.
4. Menentukan unsur ekstrinsik cerita pendek.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah
proses pembelajaran berlangsung, diharapkan:
1.
Siswa mampu
menggunakan bahasa Indonesia dengan baik
dan benar dalam memahami informasi lisan dan tulis.
2.
Siswa mampu mengemukakan pengertian dan
ciri-ciri cerita pendek.
3. Siswa mampu menentukan unsur intrinsik cerita pendek.
4. Siswa mampu menentukan unsur ekstrinsik cerita pendek.
E. Materi Pembelajaran
· Pengertian
cerita pendek
· Ciri-ciri
cerita pendek
· Unsur intrinsik cerita pendek
· Unsur
ekstrinsik cerita pendek
(Materi
terlampir)
Hal 143 buku siswa SMP/MTs kelas
VII Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan
F.
Alokasi
waktu
1
x 30
Menit
G. Metode Pembelajaran
· Pendekatan : Saintifik
· Teknik : Tanya jawab dan penugasan.
H.
Alat
atau Media Pembelajaran
· Spidol
· Papan
tulis
· Kartun
· Fotokopi
teks cerpen
I.
Kegiatan
Pembelajaran
1.
Kegiatan
Pendahuluan
a.
Siswa menjawab salam guru.
b.
Siswa berdoa sebelum memulai pelajaran.
c.
Siswa merespon pertanyaan dari guru
berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya.
d.
Siswa menerima informasi tentang
keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
e.
Siswa menerima informasi kompetensi, materi,
tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
2. Kegiatan
Inti
Eksplorasi
a. Siswa mengamati contoh cerpen.
b. Siswa menjawab pertanyaan yang
berhubungan dengan apa yang dilihat pada contoh.
Elaborasi
c. Siswa mengemukakan pengertian dan
cirri-ciri cerita pendek.
d. Siswa menentukan unsur
intrinsik dan ekstrinsik pada cerpen yang diberikan guru.
e. Siswa bersama guru membahas hasil
latihan.
Konfirmasi
f. Bersama guru, siswa
mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami saat menentukan unsur intrinsik dan ekstrensik
cerpen.
g. Siswa mendengarkan umpan balik dan
penguatan dari guru atas pernyataan mereka tentang hambatan
dalam memahami cerpen.
h. Siswa menjawab pertanyaan guru.
3. Kegiatan
Penutup
a.
Guru bersama siswa menyimpulkan
pembelajaran.
b.
Dengan bimbingan guru siswa melakukan refleksi
terhadap kegiatan yang sudah
dilakukan.
c.
Guru menyampaikan informasi mengenai rencana
tindak lanjut atau PR.
J.
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
1.
Penilaian Proses
No.
|
Aspek
yang dinilai
|
Teknik
Penilaian
|
Waktu
Penilaian
|
Instrumen
Penilaian
|
Keterangan
|
1
|
Religius
|
Pengamatan
|
Proses
|
Lembar pengamatan
|
Hasil
penilaian nomor 1 dan 4 untuk masukan pembinaan dan informasi bagi Guru Agama
sedangkan hasil penilaian nomor 2 dan 3 untuk Guru PKn
|
2
|
Jujur
|
||||
3
|
Tanggung jawab
|
||||
4
|
Santun
|
||||
2.
Penilaian Hasil
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
Teknik
Penilaian
|
Bentuk
Penilaian
|
Instrumen
|
1.
Mengemukakan pengertian cerita pendek
|
Tes
tertulis
|
Tes
uraian
|
1.
Jelaskan pengertian cerita pendek menurut Anda!
|
2.
Menentukan ciri-ciri cerita pendek
|
Tes
tertulis
|
Tes
uraian
|
2.
Jelaskan ciri-ciri cerita pendek!
|
3.
Menentukan
unsur intrinsik cerita pendek
|
Tes
tertulis
|
Tes
uraian
|
3. Tentukan unsur intrinsik cerita pendek ‘Indahnya Persahabatan’!
|
4.
Menentukan
unsur ekstrinsik cerita pendek
|
Tes tertulis
|
Tes uraian
|
4.
Tentukan unsur ekstrinsik cerita pendek ‘Indahnya
Persahabatan’!
|
Pedoman
Penskoran :
Soal
no. 1
Aspek
|
Skor
|
Siswa
menjawab pertanyaan
|
|
· Jawaban betul
|
1
|
Soal no. 2
Aspek
|
Skor
|
·
1 ciri cerita pendek
|
1
|
·
Jawaban
sempurna (terdiri dari 3 ciri)
|
2
|
Soal no. 3
Aspek
|
Skor
|
·
1 bagian unsur intrinsik
|
1
|
·
Jawaban
sempurna (terdiri dari 7 bagian/unsur intrinsik)
|
4
|
Soal no. 4
Aspek
|
Skor
|
·
1 bagian unsur ekstrinsik
|
1
|
·
Jawaban
sempurna (terdiri dari 3 bagian/unsur ekstrinsik)
|
3
|
SKOR MAKSIMAL
|
10
|
Teks Cerpen
Indahnya
Persahabatan
Betapa
enak menjadi orang kaya. Semua serba ada. Segala keinginan terpenuhi. Karena
semua tersedia. Seperti Tyas. Ia anak konglomerat. Berangkat dan pulang sekolah
selalu diantar mobil mewah dengan supir pribadi.
Meskipun
demikian ia tidaklah sombong. Juga sikap orang tuanya. Mereka sangat ramah.
Mereka tidak pilih-pilih dalam soal bergaul. Seperti pada kawan kawan Tyas yang
datang ke rumahnya. Mereka menyambut seolah keluarga. Sehingga kawan-kawan
banyak yang betah kalau main di rumah Tyas.
Tyas
sebenarnya mempunyai sahabat setia. Namanya Dwi. Rumahnya masih satu kelurahan
dengan rumah Tyas. Hanya beda RT. Namun, sudah hampir dua minggu Dwi tidak main
ke rumah Tyas.
“Ke
mana, ya,Ma, Dwi. Lama tidak muncul. Biasanya tiap hari ia tidak pernah absen.
Selalu datang.”
“Mungkin
sakit!” jawab Mama.
“Ih,
iya, siapa tahu, ya, Ma? Kalau begitu nanti sore aku ingin menengoknya!”
katanya bersemangat
Sudah
tiga kali pintu rumah Dwi diketuk Tyas. Tapi lama tak ada yang membuka.
Kemudian Tyas menanyakan ke tetangga sebelah rumah Dwi. Ia mendapat keterangan
bahwa Dwi sudah dua minggu ikut orang tuanya pulang ke desa. Menurut kabar,
bapak Dwi di-PHK dari pekerjaannya. Rencananya mereka akan menjadi petani saja.
Meskipun akhirnya mengorbankan kepentingan Dwi. Terpaksa Dwi tidak bisa
melanjutkan sekolah lagi.
“Oh,
kasihan Dwi,” ucapnya dalam hati,
Di
rumah, Tyas tampak melamun. Ia memikirkan nasib sahabatnya itu. Setiap pulang
sekolah ia selalu murung.
“Ada
apa, Yas? Kamu seperti tampak lesu. Tidak seperti biasa. Kalau pulang sekolah
selalu tegar dan ceria!” Papa menegur
“Dwi,
Pa.”
“Memangnya
kenapa dengan sahabatmu itu. Sakitkah ia?” Tyas menggeleng.
“Lantas!”
Papa penasaran ingin tahu.
“Dwi
sekarang sudah pindah rumah. Kata tetangganya ia ikut orang tuanya pulang ke
desa. Kabarnya bapaknya di-PHK. Mereka katanya ingin menjadi petani saja”.
Papa
menatap wajah Tyas tampak tertegun seperti kurang percaya dengan omongan Tyas.
“Kalau
Papa tidak percaya, Tanya, deh, ke Pak RT atau ke tetangga sebelah!” ujarnya.
“Lalu apa rencana kamu?”
“Aku
harap Papa bisa menolong Dwi!”
“Maksudmu?”
“Saya
ingin Dwi bisa berkumpul kembali dengan aku!” Tyas memohon dengan agak
mendesak.
“Baiklah
kalau begitu. Tapi, kamu harus mencari alamat Dwi di desa itu!” kata Papa.
Dua
hari kemudian Tyas baru berhasil memperoleh alamat rumah Dwi di desa. Ia merasa
senang. Ini karena berkat pertolongan pemilik rumah yang pernah dikontrak
keluarga Dwi. Kemudian Tyas bersama Papa datang ke rumah Dwi. Namun lokasi
rumahnya masih masuk ke dalam. Bisa di tempuh dengan jalan kaki dua kilometer.
Kedatangan kami disambut orang tua Dwi dan Dwi sendiri. Betapa gembira hati Dwi
ketika bertemu dengan Tyas. Mereka berpelukan cukup lama untuk melepas rasa
rindu. Semula Dwi agak kaget dengan kedatangan Tyas secara mendadak. Soalnya ia
tidak memberi tahu lebih dulu kalau Tyas ingin berkunjung ke rumah Dwi di desa.
“Sorry,
ya, Yas. Aku tak sempat memberi tahu kamu!”
“Ah,
tidak apa-apa. Yang penting aku merasa gembira. Karena kita bisa berjumpa
kembali!”
Setelah
omong-omong cukup lama, Papa menjelaskan tujuan kedatangannya kepada orang tua
Dwi. Ternyata orang tua Dwi tidak keberatan, dan menyerahkan segala keputusan
kepada Dwi sendiri.
“Begini,
Wi, kedatangan kami kemari, ingin mengajak kamu agar mau ikut kami ke Surabaya.
Kami menganggap kamu itu sudah seperti keluarga kami sendiri. Gimana Wi, apakah
kamu mau?” Tanya Papa.
“Soal
sekolah kamu,” lanjut Papa, “kamu tak usah khawatir. Segala biaya pendidikan
kamu saya yang akan menanggung.”
“Baiklah
kalau memang Bapak dan Tyas menghendaki demikian, saya bersedia. Saya
mengucapkan banyak terima kasih atas kebaikan Bapak yang mau membantu
saya.”
Kemudian
Tyas bangkit dari tempat duduk lalu mendekat memeluk Dwi. Tampak mata Tyas
berkaca-kaca. Karena merasa bahagia.Akhirnya mereka dapat berkumpul kembali.
Ternyata mereka adalah sahabat sejati yang tak terpisahkan. Kini Dwi tinggal di
rumah Tyas. Sementara orang tuanya tetap di desa. Selain mengerjakan sawah,
mereka juga merawat nenek Dwi yang sudah tua.
Kunci
Jawaban:
1.
Cerpen
merupakan karangan fiktif yang menceritakan sebagian kehidupan seseorang yang
diceritakan secara singkat atau juga bisa disebut karangan pendek yang berbentuk prosa.
2. Ciri-ciri
cerita pendek, yaitu:
a.
Memiliki
alur yang sederhana.
b.
Tidak
ada perubahan nasib pada tokoh yang ada dalam cerita.
c.
Dapat
dibaca sekali duduk.
3.
Unsur Instrinsik
a.
Tema
: Persahabatan
b.
Tokoh
: Tyas, Dwi, Papa Tyas, dan Mama Tyas
c.
Watak
:
· Tyas : Suka Menolong
· Dwi : Tidak Mau Membebani Orang Lain
· Papa Tyas : Baik Hati
· Mama Tyas : Peduli
d.
Alur
: Maju
e.
Latar
:
1)
Tempat
· Rumah Dwi (Lama)
· Rumah Tyas
· Rumah Dwi (Di Desa).
2)
Waktu:
Siang Hari
3)
Suasana:
Mengharukan
f.
Sudut
pandang: Orang Pertama
g.
Amanat:
Sebagai makluk tuhan kita harus saling tolong menolong Dan Berbagi kepada sesama.
4.
Unsur ekstrinsik
a.
Nilai
Agama
Nilai agama yaitu nilai-nilai dalam
cerita yang berkaitan dengan aturan/ajaran yang bersumber dari agama tertentu.
b.
Nilai
Moral
Nilai moral yaitu nilai-nilai dalam
cerita yang berkaitan dengan akhlak/perangai atau etika. Nilai moral dalam
cerita bisa jadi nilai moral yang baik, bisa pula nilai moral yang buruk/jelek.
- Nilai Budaya
Nilai budaya adalah nilai-nilai yang
berkenaan dengan kebiasaan/tradisi/adat-istiadat yang berlaku pada suatu
daerah.
K. Sumber Belajar
Hal 143 buku siswa SMP/MTs kelas VII
Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan
Banjarmasin, 6 Mei 2015
Guru Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia,
(Noor Janah)
Lampiran
a.
Lembar Pengamatan
LEMBAR
PENGAMATAN SIKAP
Mata
Pelajaran
:..................................................................................................
Kelas/Semester
:...................................................................................................
Tahun
Ajaran
:...................................................................................................
Waktu
Pengamatan:
............................................................................................
Sikap yang diintegrasikan dan dikembangkan adalah
perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.
Indikator
perkembangan sikap perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.
1.
BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha
sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas.
2.
MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas tetapi masih
sedikit dan belum ajeg/konsisten.
3.
MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten.
4.
MK (membudaya) jika menunjukkan adanya
usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten.
Bubuhkan
tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
No.
|
Nama
Siswa
|
Religius
|
Jujur
|
Tanggung
jawab
|
Santun
|
||||||||||||
BT
|
MT
|
MB
|
MK
|
BT
|
MT
|
MB
|
MK
|
BT
|
MT
|
MB
|
MK
|
BT
|
MT
|
MB
|
MK
|
||
1.
|
|||||||||||||||||
2.
|
|||||||||||||||||
3.
|
|||||||||||||||||
4.
|
|||||||||||||||||
5.
|
b.
Materi
CERITA
PENDEK
A. Pengertian
Cerita Pendek
Cerpen
merupakan karangan fiktif yang menceritakan sebagian kehidupan seseorang yang
diceritakan secara singkat atau bisa juga disebut karangan pendek yang berbentuk prosa.
B. Ciri-Ciri
Cerita Pendek
Adapun ciri-ciri cerpen sebagai
berikut:
1.
Memiliki
alur yang sederhana.
2.
Tidak
ada perubahan nasib pada tokoh yang ada dalam cerita.
3.
Dapat
dibaca dengan sekali duduk.
C. Unsur
Intrinsik
Cerita Pendek
Unsur intrinsik
adalah unsur yang mendukung dari dalam cerita.
Bagian-bagian unsur intrinsik antara lain:
1. Tema
1. Tema
Gagasan,
ide, atau pikiran utama yang mendasari suatu karya sastra disebut tema. Lebih mudahnya, tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita,
sesuatu yang menjiwai cerita, atau sesuatu yang menjadi pokok masalah dalam
cerita.
2. Amanat
2. Amanat
Amanat
adalah ajaran moral atau pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui
karyanya.
3. Alur atau plot
3. Alur atau plot
Alur adalah
urutan atau rangkaian peristiwa dalam cerita. Alur dibagi menjadi tiga yaitu:
a. Alur maju adalah rangkaian peristiwa
yang urutannya sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak ke
depan terus.
b. Alur mundur adalah rangkaian
peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita
yang bergerak mundur (flashback).
c.
Alur
campuran adalah campuran antara alur maju dan alur mundur.
4. Penokohan
Penokohan
adalah penyajian watak tokoh dan penciptaan citra tokoh
1.
Tokoh protagonis, yaitu tokoh yang membawakan
perwatakan positif atau menyampaikan nilai-nilai positif.
2.
Tokoh antagonis, yaitu tokoh yang membawakan
perwatakan yang bertentangan dengan protagonis atau menyampaikan nilai-nilai
negatif.
5. Latar atau
setting
Latar adalah segala keterangan,
petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang, suasana, dan situasi
terjadinya peristiwa dalam cerita. Latar dapat dibedakan ke dalam tiga unsur
pokok, yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar
suasana.
6.
Sudut Pandang Pengarang
Sudut pandang adalah cara memandang
dan menghadirkan tokoh-tokoh cerita dengan menempatkan dirinya pada posisi
tertentu. Dalam hal ini, ada dua macam sudut pandang yang bisa dipakai:
a.
Sudut pandang orang pertama: aku.
b. Sudut pandang orang ketiga: dia/nama tokoh.
7.
Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah teknik pengolahan
bahasa oleh pengarang dalam upaya menghasilkan karya sastra yang hidup dan
indah. Gaya bahasa dalam cerpen adalah
majas.
D. Unsur
Ekstrinsik Cerita Pendek
Unsur ekstrinsik
adalah unsur yang mendukung dari luar cerita. Unsur ekstrinsik
antara lain:
1.
Nilai Moral
Nilai moral merupakan nilai-nilai dalam cerita yang sangat berkaitan dengan akhlak atau etika. Nilai moral dalam sebuah cerita bisa jadi nilai moral yang baik, bisa juga nilai moral yang buruk/jelek.
Nilai moral merupakan nilai-nilai dalam cerita yang sangat berkaitan dengan akhlak atau etika. Nilai moral dalam sebuah cerita bisa jadi nilai moral yang baik, bisa juga nilai moral yang buruk/jelek.
2.
Nilai Sosial
Nilai
sosial yaitu nilai-nilai yang berkenaan dengan tata pergaulan antara individu
dalam masyarakat.
3.
Nilai Agama
Nilai agama yaitu nilai-nilai dalam cerita yang berhubungan dengan tuntunan agama/ kepercayaan/ keyakinan.
Nilai agama yaitu nilai-nilai dalam cerita yang berhubungan dengan tuntunan agama/ kepercayaan/ keyakinan.
4.
Nilai Budaya
Nilai budaya merupakan nilai-nilai yang berkenaan dengan kebiasaan/ tradisi/ adat istiadat yang berlaku pada suatu daerah.
Nilai budaya merupakan nilai-nilai yang berkenaan dengan kebiasaan/ tradisi/ adat istiadat yang berlaku pada suatu daerah.
5.
Nilai
Ekonomi
Nilai ekonomi merupakan nilai yang berhubungan
dengan keadaan ekonomi para tokoh.
6.
Nilai Pendidikan
Nilai
Pendidikan merupakan nilai yang berkaitan dengan pengubahan tingkah laku dari
baik ke buruk (pengajaran).
c.
Contoh Teks
Cerita Pendek
NASIHAT AYAH
Matahari
mulai tenggelam tanda hari sudah malam dan adzan berkumandang. Aku segera
menuju ke Masjid, Tapi sebelum ke Masjid aku harus bersiap-siap dahulu sembari
menunggu kedua temanku Fara dan Deva. Selang 10 menit teman-temanku datang dan
segeralah aku berpamitan pada ayah dan ibu. Langkah demi langkah aku tempuh
dengan berjalan kaki menuju Masjid yang lumayan jauh untuk memenuhi panggilan
Allah dan sesampainya disana aku segera mengambil air wudhu. Sholat Maghrib
berjamaah pun dimulai, aku mengambil barisan paling depan karena ingin
mendapatkan banyak pahala
Sepuluh
menit pun berlalu, sholat para jemaah pun diakhiri dengan salam sebelum pergi
aku berdoa kepada Allah “Ya Allah lancarkan lah rezeki hambamu, lindungilah
kedua orangtua hamba dan jadikanlah hamba ini orang yang mendapat berkah di
jalanmu agar aku selalu bersama-Mu. Amin ya allah,” Doa ku dengan sungguh-sungguh
dan ikhlas. Aku dan teman ku pun pulang ke rumah, tapi sebelum aku pulang ibu
menyuruhku membeli beberapa teh untuk ayah. Karena akhir-akhir ini ayah sedang
kelihatan lelah karena mungkin pekerjaan ayah sebagai seorang kuli bangunan.
Setelah membeli beberapa bungkus teh celup aku segera pulang ke rumah,
setibanya di rumah aku langsung ganti baju dan belajar.
Ayah
pernah berkata pada ku “Adi, ayah ingin bilang sesuatu sama kamu” ucap ayah
sambil duduk di kursi yang terbuat dari rotan.
“Bilang apa ayah?” tanya ku heran.
“Kamu
tau ayah ini seorang kuli bangunan, ayah ingin saat kamu dewasa nanti bisa
lebih baik dari ayah. Dulu masa kecil ayah itu sangat sengsara harus tinggal di
rumah yang hampir rubuh, bapak dan ibu ayah harus membanting tulang demi ayah
dan adik ayah. Ayah ingin kamu bisa lebih baik dari ayah, Nak jadilah apapun
yang kamu mau asal kamu menyukainya dan tidak bosan melakukannya” cerita ayah
dengan menitihkan air mata.
“Apa benar itu?” jawabku tercengang
kaget.
“Benar,
nak maka dari itu kamu harus rajin belajar dan berdoa kepada Allah supaya kamu
bisa sukses gak hidup sengsara.” jawab ibu sambil membawakan segelas teh
hangat.
Dan
dari situlah niat ku muncul. Menjadi orang sukses dan membuat ayah serta ibu
bangga kepadaku, aku telah belajar dari kesengsaraan dan mendapatkan apa yang
aku cari. Aku telah mendapatkan banyak prestasi dari sebuah piala, piagam
penghargaan dan lain-lain. Aku sangat bersyukur kepada allah yang telah
memberiku ayah seorang kuli bangun dan dari nasihat ayahlah aku bisa menjadi
sukses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar