Rabu, 17 Juni 2015

SKENARIO PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP

Nama : Noor Janah
NIM   : A1B112006
Reg     : A

SKENARIO PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP

Sebelum mengajar di kelas, alangkah lebih baiknya seorang guru menyiapkan dan mempelajari materi yang akan diajarkan kepada siswa di kelas nanti, tujuannya agar saat mengajarkan kepada siwa nanti tidak bingung karena materinya sudah dikuasai. Selain itu guru harus menyusun skenario proses kegiatan belajar mengajar (KBM) dari awal sampai akhir. Biasanya guru mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai agar pembelajaran menjadi lebih terarah, pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan baik, dan dapat meraih tujuan yang diharapkan.
Skenario pembelajaran Bahasa Indonesia ini untuk siswa kelas VII semester I dan untuk SK/KD Cerpen.
Diusahakan guru berangkat dari rumah sekitar pukul 06.30 pagi sebelum bel tanda masuk sekolah berbunyi. Biasakan guru datang lebih awal untuk mempersiapkan segala sesuatu untuk memperlancar kegiatan belajar mengajar (KBM). Datang lebih awal akan mempersiapkan mental seorang guru sebelum berhadapan dengan siswa.
 Adapun skenario peran seorang guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran siswa di kelas adalah sebagai berikut:
Tanda bel masuk berbunyi. Guru harus datang ke kelas untuk mengajar kira-kira 2 menit setelah bel masuk berbunyi. Ini dikarenakan agar semua siswa masuk semua ke kelas dan duduk rapi.

1.   Kegiatan awal
(Guru memasuki ruangan kelas, kemudian menuju kursi guru dan duduk dengan rapi. Setelah itu guru mengucapkan salam).
Guru: Assalamualaikum Wr.Wb.
Siswa: Waalaikum salam Wr.Wb.
Guru: Selamat pagi anak-anak.
Siswa: Pagi Bu.
Guru: Bagaimana kabarnya hari ini?
Siswa: Baik Bu.
(Guru memeriksa kesiapan siswa dalam belajar dengan mengamati apakah siswa sudah di tempat duduknya masing-masing dan meminta siswa untuk mengeluarkan buku pelajaran dan alat tulisnya masing-masing).
Guru: Sebelum kita memulai  pelajaran, marilah kita berdoa terlebih dahulu. Ibu minta kepada  Hery untuk memimpin doa ke depan kelas.
Hery: Iya Bu.
(Hery maju ke depan kelas)
Hery: Sebelum kita memulai pelajaran, marilah kita bersama-sama berdoa menurut ajaran dan kepercayaan masing-masing. Berdoa dimulai.
(setelah selesai berdoa, guru mendata kehadiran siswa).
Guru: Kalau begitu ibu presensi dulu. Annisa.
Annisa : Hadir Bu.
(satu persatu siswa dipanggil gurunya, sampai semua siswa terdata kehadirannya)
Guru: Anak-anak senang sekali hari ini kita dapat bertemu kembali dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Anak-anak siapa yang ingat pelajaran minggu lalu tentang apa?
Hasan: Tentang jenis-jenis prosa baru, Bu.
Guru: Benar sekali. Nor Anita, sebutkan apa saja jenis-jenis prosa baru?
Anita: Roman, novel, biografi, autobiografi, dan cerpen.
Guru: Benar sekali. Kemudian (guru menyuruh salah satu siswa untuk mebacakan cerpen ke depan kelas). Sekarang perhatikan dan dengarkan apa yang dibacakan teman kalian. Kemudian setelah selesai membaca cerpen tersebut guru bertanya, ada yang tahu apa yang dibaca temanmu tadi?
Kartini : Cerpen Bu.
Guru : Iya, betul sekali. Nah, jadi hari ini kita membahas mengenai cerpen. Dengan mempelajari cerpen, secara tidak langsung dapat melatih keterampilan membaca dan seklaigus mengapresiasi karya sastra orang lain serta melatih keterampilan menulis jika membuat.
2.   Kegiatan Inti
a.   Eksplorasi
(Guru menjelaskan materi)
Guru : Sebelumnya ada yang tahu apa itu cerpen?
Nisa: Cerita Pendek Bu.
Guru: Iya Betul, terima kasih Nisa. Ada lagi yang ingin menambahkan?
Nailah: Saya Bu.      
Guru: Silahkan, Nailah!
Nailah: Cerpen ialah karangan pendek yang berbentuk prosa.
Guru : Iya benar sekali. Jadi, Cerpen merupakan karangan fiktif yang menceritakan sebagian kehidupan seseorang yang diceritakan secara singkat atau juga bisa disebut karangan pendek yang berbentuk prosa. Cerita pendek memiliki ciri-ciri, yaitu; memiliki alur yang sederhana, tidak ada perubahan nasib pada tokoh yang ada dalam cerita, dan dapat dibaca dengan sekali duduk. Cerpen memiliki dua unsur, yaitu unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik.
Unsur intrinsik adalah unsur yang mendukung dari dalam cerita. Bagian-bagian unsur intrinsik antara lain:
1) Tema
Gagasan, ide, atau pikiran utama yang mendasari suatu karya sastra disebut tema. Lebih mudahnya, tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita, sesuatu yang menjiwai cerita, atau sesuatu yang menjadi pokok masalah dalam cerita.
2) Amanat
Amanat adalah ajaran moral atau pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui karyanya.
3) Alur atau plot
Alur adalah urutan atau rangkaian peristiwa dalam cerita. Alur dibagi menjadi tiga yaitu:
a.    Alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak ke depan terus.
b.   Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur (flashback).
c.    Alur campuran adalah campuran antara alur maju dan alur mundur.
4) Penokohan                                   
Penokohan adalah penyajian watak tokoh dan penciptaan citra tokoh
1.   Tokoh protagonis, yaitu tokoh yang membawakan perwatakan positif atau menyampaikan nilai-nilai positif.
2.   Tokoh antagonis, yaitu tokoh yang membawakan perwatakan yang bertentangan dengan protagonis atau menyampaikan nilai-nilai negatif.
5)  Latar atau setting
Latar adalah segala keterangan, petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang, suasana, dan situasi terjadinya peristiwa dalam cerita. Latar dapat dibedakan ke dalam tiga unsur pokok, yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar suasana.
6)  Sudut Pandang Pengarang
Sudut pandang adalah cara memandang dan menghadirkan tokoh-tokoh cerita dengan menempatkan dirinya pada posisi tertentu. Dalam hal ini, ada dua macam sudut pandang yang bisa dipakai:
a. Sudut pandang orang pertama: aku.
b. Sudut pandang orang ketiga: dia/nama tokoh.
7) Gaya Bahasa                           
Gaya bahasa adalah teknik pengolahan bahasa oleh pengarang dalam upaya menghasilkan karya sastra yang hidup dan indah. Gaya bahasa dalam cerpen adalah majas.
Unsur ekstrinsik adalah unsur yang mendukung dari luar cerita. Unsur ekstrinsik antara lain:
1)  Nilai Moral
Nilai moral merupakan nilai-nilai dalam cerita yang sangat berkaitan dengan akhlak atau etika. Nilai moral dalam sebuah cerita bisa jadi nilai moral yang baik, bisa juga nilai moral yang buruk/jelek.
2)  Nilai Sosial
Nilai sosial yaitu nilai-nilai yang berkenaan dengan tata pergaulan antara individu dalam masyarakat.
3)  Nilai Agama
Nilai agama yaitu nilai-nilai dalam cerita yang berhubungan dengan tuntunan agama/ kepercayaan/ keyakinan.
4)  Nilai Budaya
Nilai budaya merupakan nilai-nilai yang berkenaan dengan kebiasaan/ tradisi/ adat istiadat yang berlaku pada suatu daerah.
5)  Nilai Ekonomi
Nilai ekonomi merupakan nilai yang berhubungan dengan keadaan ekonomi para tokoh.
6)  Nilai Pendidikan
Nilai Pendidikan merupakan nilai yang berkaitan dengan pengubahan tingkah laku dari baik ke buruk (pengajaran).
b.   Elaborasi
Guru: Sekarang kita latihan! (Guru mencatat soal di papan tulis dan memberikan selembar cerpen kepada setiap  siswa)
(setelah 5 menit)
Guru: Apakah semua sudah selesai ?
Aidil: Sudah Bu.
Novin : Belum Bu.
Hasan : Belum Bu.
Guru: Karena ada yang belum selesai ibu beri waktu 5 menit lagi.
(5 menit kemudian)
Guru: Apakah sudah selesai semuanya anak-anak ?
Semua siswa : Sudah Bu.
Guru: Sekarang silakan kumpul!
Siswa : Iya Bu.             
(Hasil latihan dibahas bersama dan guru memberikan pujian kepada siswa yang nilainya bagus)
c.    Konfirmasi
Guru: Apakah ada yang belum paham?
Siswa: Paham Bu.
Guru: Ibu bangga dengan kalian karena kalian sudah paham semua. Semoga kalian bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari dan bermanfaat nantinya.
2.   Kegiatan akhir
(Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran hari ini)
Guru: Siapa yang mau menyimpulkan pembelajaran hari ini?
Tari: Saya Bu.
Guru: Iya, silakan Tari!
Tari: Hari ini kita belajar cerpen. Cerpen merupakan karangan fiktif yang menceritakan sebagian kehidupan seseorang yang diceritakan secara singkat atau juga bisa disebut karangan pendek yang berbentuk prosa. Cerpen memiliki ciri-ciri, yaitu; memiliki alur yang sederhana, tidak ada perubahan nasib pada tokoh yang ada dalam cerita, dan dapat dibaca dengan sekali duduk. Cerpen memiliki dua unsur, yaitu unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik meliputi: tema, tokoh dan penokohan, amanat, alur, latar, sudut pandang, dan gaya bahasa. Unsur ekstrinsik meliputi: nilai moral, nilai sosial, nilai budaya, nilai pendidikan, nilai ekonomi dan nilai agama.
Guru: Iya tepat sekali. Terima kasih Tari. Jadi, cerpen merupakan karangan fiktif yang menceritakan sebagian kehidupan seseorang yang diceritakan secara singkat. Materi mengenai cerpen hari ini sangat berguna bagi kita. Kita sudah mengetahui apa saja ciri-ciri dan unsur-unsur dari cerpen. Tentu kita bisa menghasilkan karya atau membuat cerpen sebagai rasa cinta kita terhadap dunia sastra. Tidak menutup kemungkinan nanti kalian akan menjadi sastrawan atau sastrawati.
 (guru memberikan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk PR secara individu)
Guru: Untuk pekerjaan rumah silakan kalian buat cerpen dengan tema bebas, dikumpul minggu depan dan karangan siapa yang terbaik nanti akan dapat hadiah dari Ibu.
Siswa: Iya Bu.
Guru: Untuk pertemuan selanjutnya kita akan mempelajari puisi dan jangan lupa kalian belajar di rumah terlebih dahulu agar kalian lebih menguasai materi yang ibu sampaikan nanti. Baiklah anak-anak, pembelajaran hari ini cukup sampai di sini. Semoga apa yang kita pelajari hari ini bermanfaat. Dan silakan Hery pimpin berdoa untuk menutup pembelajaran hari ini.
Hery: Untuk menutup pelajaran hari ini, marilah kita bersama-sama berdoa menurut ajaran dan kepercayaan masing-masing. Berdoa dimulai.
(Setelah beroa selesai)
Guru: Wassalamualaikum Wr. Wb.
Siswa: Waalaikumsalam Wr. Wb.
Demikianlah skenario seorang guru SMP kelas VII semester I dalam proses kegiatan belajar mengajar dari awal sampai akhir. Dalam hal ini materi yang diberikan sesuai SK/KD yaitu Cerpen.


Selasa, 16 Juni 2015

RPP (Bahasa Indonesia)


Nama: Noor Janah
NIM  : A1B112006

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan   : SMP
Kelas/Semester         : VII/I
Mata Pelajaran          : Bahasa Indonesia
Topik                          : Cerita Pendek
Jumlah Pertemuan    : 1 x 30 menit

A.  Kompetensi Inti
1.   Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2.   Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (tanggung jawab, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3.   Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) Berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4.   Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B.  Kompetensi Dasar
1.2 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulis.
3.3 Mengklasifikasi teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan.
C.  Indikator Pencapaian Kompetensi
1.      Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam memahami informasi lisan dan tulis.
2.      Mengemukakan pengertian dan ciri-ciri cerita pendek.
3.      Menentukan unsur intrinsik cerita pendek.
4.      Menentukan unsur ekstrinsik cerita pendek.
D.  Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran berlangsung, diharapkan:
1.      Siswa mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam memahami informasi lisan dan tulis.
2.      Siswa mampu mengemukakan pengertian dan ciri-ciri cerita pendek.
3.      Siswa mampu menentukan unsur intrinsik cerita pendek.
4.      Siswa mampu menentukan unsur ekstrinsik cerita pendek.
E.  Materi Pembelajaran
· Pengertian cerita pendek
· Ciri-ciri cerita pendek
· Unsur intrinsik cerita pendek
·  Unsur ekstrinsik cerita pendek
(Materi terlampir)
Hal 143 buku siswa SMP/MTs kelas VII Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan
F.   Alokasi waktu
1 x 30 Menit
G. Metode Pembelajaran
· Pendekatan         : Saintifik
· Teknik                 : Tanya jawab dan penugasan.
H.      Alat atau Media Pembelajaran
·      Spidol
·      Papan tulis
·      Kartun
·      Fotokopi teks cerpen
I.    Kegiatan Pembelajaran
1.   Kegiatan Pendahuluan
a.         Siswa menjawab  salam guru.
b.        Siswa berdoa sebelum memulai pelajaran.
c.         Siswa merespon pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya.
d.        Siswa menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
e.         Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
2.      Kegiatan Inti
Eksplorasi
a.      Siswa mengamati contoh cerpen.
b.      Siswa menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan apa yang dilihat pada contoh.
Elaborasi
c.      Siswa mengemukakan pengertian dan cirri-ciri cerita pendek.
d.      Siswa menentukan unsur intrinsik dan ekstrinsik pada cerpen yang diberikan guru.
e.      Siswa bersama guru membahas hasil latihan.
Konfirmasi
f.       Bersama guru, siswa mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami saat menentukan unsur intrinsik dan ekstrensik cerpen.
g.      Siswa mendengarkan umpan balik dan penguatan dari guru atas pernyataan mereka tentang hambatan dalam memahami cerpen.
h.      Siswa menjawab pertanyaan guru.
3.      Kegiatan Penutup
a.         Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran.
b.        Dengan bimbingan guru siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan.
c.         Guru menyampaikan informasi mengenai rencana tindak lanjut atau PR.


J.   Penilaian Proses dan Hasil Belajar
1.        Penilaian Proses
No.
Aspek yang dinilai
Teknik Penilaian
Waktu Penilaian
Instrumen Penilaian
Keterangan
1
Religius
Pengamatan
Proses
Lembar pengamatan
Hasil penilaian nomor 1 dan 4 untuk masukan pembinaan dan informasi bagi Guru Agama sedangkan hasil penilaian nomor 2 dan 3 untuk Guru PKn
2
Jujur
3
Tanggung jawab
4
Santun



2.   Penilaian Hasil
Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik Penilaian
Bentuk Penilaian
Instrumen
1.   Mengemukakan pengertian cerita pendek
Tes tertulis
Tes uraian
1.    Jelaskan pengertian cerita pendek menurut Anda!
2.   Menentukan ciri-ciri cerita pendek
Tes tertulis
Tes uraian
2.    Jelaskan ciri-ciri cerita pendek!
3.   Menentukan unsur intrinsik cerita pendek
Tes tertulis
Tes uraian
3.    Tentukan unsur intrinsik cerita pendek ‘Indahnya Persahabatan’!
4.   Menentukan unsur ekstrinsik cerita pendek
Tes tertulis
Tes uraian
4.    Tentukan unsur ekstrinsik cerita pendek ‘Indahnya Persahabatan’!

Pedoman Penskoran :
Soal no. 1
Aspek
Skor
Siswa menjawab pertanyaan

·      Jawaban betul
1

Soal no. 2
Aspek
Skor
·      1 ciri cerita pendek
1
·      Jawaban sempurna (terdiri dari 3 ciri)
2

Soal no. 3
Aspek
Skor
·      1 bagian unsur intrinsik
1
·      Jawaban sempurna (terdiri dari 7 bagian/unsur intrinsik)
4

Soal no. 4
Aspek
Skor
·      1 bagian unsur ekstrinsik
1
·      Jawaban sempurna (terdiri dari 3 bagian/unsur ekstrinsik)
3
SKOR MAKSIMAL
10







Teks Cerpen
Indahnya Persahabatan
Betapa enak menjadi orang kaya. Semua serba ada. Segala keinginan terpenuhi. Karena semua tersedia. Seperti Tyas. Ia anak konglomerat. Berangkat dan pulang sekolah selalu diantar mobil mewah dengan supir pribadi.
Meskipun demikian ia tidaklah sombong. Juga sikap orang tuanya. Mereka sangat ramah. Mereka tidak pilih-pilih dalam soal bergaul. Seperti pada kawan kawan Tyas yang datang ke rumahnya. Mereka menyambut seolah keluarga. Sehingga kawan-kawan banyak yang betah kalau main di rumah Tyas.
Tyas sebenarnya mempunyai sahabat setia. Namanya Dwi. Rumahnya masih satu kelurahan dengan rumah Tyas. Hanya beda RT. Namun, sudah hampir dua minggu Dwi tidak main ke rumah Tyas.
“Ke mana, ya,Ma, Dwi. Lama tidak muncul. Biasanya tiap hari ia tidak pernah absen. Selalu datang.”
“Mungkin sakit!” jawab Mama.
“Ih, iya, siapa tahu, ya, Ma? Kalau begitu nanti sore aku ingin menengoknya!” katanya bersemangat
Sudah tiga kali pintu rumah Dwi diketuk Tyas. Tapi lama tak ada yang membuka. Kemudian Tyas menanyakan ke tetangga sebelah rumah Dwi. Ia mendapat keterangan bahwa Dwi sudah dua minggu ikut orang tuanya pulang ke desa. Menurut kabar, bapak Dwi di-PHK dari pekerjaannya. Rencananya mereka akan menjadi petani saja. Meskipun akhirnya mengorbankan kepentingan Dwi. Terpaksa Dwi tidak bisa melanjutkan sekolah lagi.
“Oh, kasihan Dwi,” ucapnya dalam hati,
Di rumah, Tyas tampak melamun. Ia memikirkan nasib sahabatnya itu. Setiap pulang sekolah ia selalu murung.
“Ada apa, Yas? Kamu seperti tampak lesu. Tidak seperti biasa. Kalau pulang sekolah selalu tegar dan ceria!” Papa menegur
“Dwi, Pa.”
“Memangnya kenapa dengan sahabatmu itu. Sakitkah ia?” Tyas menggeleng.
“Lantas!” Papa penasaran ingin tahu.
“Dwi sekarang sudah pindah rumah. Kata tetangganya ia ikut orang tuanya pulang ke desa. Kabarnya bapaknya di-PHK. Mereka katanya ingin menjadi petani saja”.
Papa menatap wajah Tyas tampak tertegun seperti kurang percaya dengan omongan Tyas.
“Kalau Papa tidak percaya, Tanya, deh, ke Pak RT atau ke tetangga sebelah!” ujarnya.
“Lalu apa rencana kamu?”   
“Aku harap Papa bisa menolong Dwi!”
“Maksudmu?”
“Saya ingin Dwi bisa berkumpul kembali dengan aku!” Tyas  memohon dengan agak mendesak.
“Baiklah kalau begitu. Tapi, kamu harus mencari alamat Dwi di desa itu!” kata Papa.
Dua hari kemudian Tyas baru berhasil memperoleh alamat rumah Dwi di desa. Ia merasa senang. Ini karena berkat pertolongan pemilik rumah yang pernah dikontrak keluarga Dwi. Kemudian Tyas bersama Papa datang ke rumah Dwi. Namun lokasi rumahnya masih masuk ke dalam. Bisa di tempuh dengan jalan kaki dua kilometer. Kedatangan kami disambut orang tua Dwi dan Dwi sendiri. Betapa gembira hati Dwi ketika bertemu dengan Tyas. Mereka berpelukan cukup lama untuk melepas rasa rindu. Semula Dwi agak kaget dengan kedatangan Tyas secara mendadak. Soalnya ia tidak memberi tahu lebih dulu kalau Tyas ingin berkunjung ke rumah Dwi di desa.
“Sorry, ya, Yas. Aku tak sempat memberi tahu kamu!”
“Ah, tidak apa-apa. Yang penting aku merasa gembira. Karena kita bisa berjumpa kembali!”
Setelah omong-omong cukup lama, Papa menjelaskan tujuan kedatangannya kepada orang tua Dwi. Ternyata orang tua Dwi tidak keberatan, dan menyerahkan segala keputusan kepada Dwi sendiri.
“Begini, Wi, kedatangan kami kemari, ingin mengajak kamu agar mau ikut kami ke Surabaya. Kami menganggap kamu itu sudah seperti keluarga kami sendiri. Gimana Wi, apakah kamu mau?” Tanya Papa.
“Soal sekolah kamu,” lanjut Papa, “kamu tak usah khawatir. Segala biaya pendidikan kamu saya yang akan menanggung.”
“Baiklah kalau memang Bapak dan Tyas menghendaki demikian, saya bersedia. Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kebaikan Bapak yang mau membantu saya.” 
Kemudian Tyas bangkit dari tempat duduk lalu mendekat memeluk Dwi. Tampak mata Tyas berkaca-kaca. Karena merasa bahagia.Akhirnya mereka dapat berkumpul kembali. Ternyata mereka adalah sahabat sejati yang tak terpisahkan. Kini Dwi tinggal di rumah Tyas. Sementara orang tuanya tetap di desa. Selain mengerjakan sawah, mereka juga merawat nenek Dwi yang sudah tua.

Kunci Jawaban:
1.   Cerpen merupakan karangan fiktif yang menceritakan sebagian kehidupan seseorang yang diceritakan secara singkat atau juga bisa disebut karangan pendek yang berbentuk prosa.
2.    Ciri-ciri cerita pendek, yaitu:
a.    Memiliki alur yang sederhana.
b.    Tidak ada perubahan nasib pada tokoh yang ada dalam cerita.
c.    Dapat dibaca sekali duduk.
3.    Unsur Instrinsik
a.    Tema : Persahabatan
b.    Tokoh : Tyas, Dwi, Papa Tyas, dan Mama Tyas
c.    Watak :
·      Tyas : Suka Menolong
·      Dwi : Tidak Mau Membebani Orang Lain
·      Papa Tyas : Baik Hati          
·      Mama Tyas : Peduli
d.   Alur : Maju
e.    Latar :
1)   Tempat
· Rumah Dwi (Lama)
· Rumah Tyas
· Rumah Dwi (Di Desa).
2)   Waktu: Siang Hari
3)   Suasana: Mengharukan
f.     Sudut pandang: Orang Pertama
g.    Amanat: Sebagai makluk tuhan kita harus saling tolong menolong Dan Berbagi kepada sesama.
4. Unsur ekstrinsik
a.    Nilai Agama
Nilai agama yaitu nilai-nilai dalam cerita yang berkaitan dengan aturan/ajaran yang bersumber dari agama tertentu.
b. Nilai Moral
Nilai moral yaitu nilai-nilai dalam cerita yang berkaitan dengan akhlak/perangai atau etika. Nilai moral dalam cerita bisa jadi nilai moral yang baik, bisa pula nilai moral yang buruk/jelek.
  1. Nilai Budaya
Nilai budaya adalah nilai-nilai yang berkenaan dengan kebiasaan/tradisi/adat-istiadat yang berlaku pada suatu daerah.

K. Sumber Belajar
Hal 143 buku siswa SMP/MTs kelas VII Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan


Banjarmasin,  6 Mei 2015
Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia,




 (Noor Janah)




Lampiran

a.   Lembar Pengamatan
LEMBAR PENGAMATAN  SIKAP
Mata Pelajaran  :..................................................................................................
Kelas/Semester :...................................................................................................
Tahun Ajaran              :...................................................................................................
Waktu Pengamatan: ............................................................................................
Sikap  yang diintegrasikan dan dikembangkan adalah perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.
Indikator perkembangan sikap perilaku religius, jujur, tanggung jawab, dan santun.
1.      BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh  dalam menyelesaikan tugas.
2.      MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada  usaha sungguh-sungguh  dalam menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten.
3.      MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada  usaha sungguh-sungguh  dalam menyelesaikan tugas yang  cukup sering dan mulai ajeg/konsisten.
4.      MK (membudaya) jika menunjukkan adanya  usaha sungguh-sungguh  dalam menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten.

Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
No.
Nama Siswa
Religius
Jujur
Tanggung jawab
Santun
BT
MT
MB
MK
BT
MT
MB
MK
BT
MT
MB
MK
BT
MT
MB
MK
1.

















2.

















3.

















4.

















5.





















b.   Materi
CERITA PENDEK

A.  Pengertian Cerita Pendek
Cerpen merupakan karangan fiktif yang menceritakan sebagian kehidupan seseorang yang diceritakan secara singkat atau bisa juga disebut karangan pendek yang berbentuk prosa.
B.  Ciri-Ciri Cerita Pendek
Adapun ciri-ciri cerpen sebagai berikut:
1.   Memiliki alur yang sederhana.
2.   Tidak ada perubahan nasib pada tokoh yang ada dalam cerita.
3.   Dapat dibaca dengan sekali duduk.
C.  Unsur Intrinsik Cerita Pendek
Unsur intrinsik adalah unsur yang mendukung dari dalam cerita. Bagian-bagian unsur intrinsik antara lain:
1. Tema
Gagasan, ide, atau pikiran utama yang mendasari suatu karya sastra disebut tema. Lebih mudahnya, tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita, sesuatu yang menjiwai cerita, atau sesuatu yang menjadi pokok masalah dalam cerita.
2. Amanat
Amanat adalah ajaran moral atau pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui karyanya.
3. Alur atau plot
Alur adalah urutan atau rangkaian peristiwa dalam cerita. Alur dibagi menjadi tiga yaitu:
a.    Alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak ke depan terus.
b.   Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur (flashback).
c.    Alur campuran adalah campuran antara alur maju dan alur mundur.
4. Penokohan                                
Penokohan adalah penyajian watak tokoh dan penciptaan citra tokoh
1.      Tokoh protagonis, yaitu tokoh yang membawakan perwatakan positif atau menyampaikan nilai-nilai positif.
2.      Tokoh antagonis, yaitu tokoh yang membawakan perwatakan yang bertentangan dengan protagonis atau menyampaikan nilai-nilai negatif.
5.   Latar atau setting
Latar adalah segala keterangan, petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang, suasana, dan situasi terjadinya peristiwa dalam cerita. Latar dapat dibedakan ke dalam tiga unsur pokok, yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar suasana.
6.   Sudut Pandang Pengarang
Sudut pandang adalah cara memandang dan menghadirkan tokoh-tokoh cerita dengan menempatkan dirinya pada posisi tertentu. Dalam hal ini, ada dua macam sudut pandang yang bisa dipakai:
a.    Sudut pandang orang pertama: aku.
b.   Sudut pandang orang ketiga: dia/nama tokoh.
7.   Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah teknik pengolahan bahasa oleh pengarang dalam upaya menghasilkan karya sastra yang hidup dan indah. Gaya bahasa dalam cerpen adalah majas.

D.  Unsur Ekstrinsik Cerita Pendek
Unsur ekstrinsik adalah unsur yang mendukung dari luar cerita. Unsur ekstrinsik antara lain:
1.   Nilai Moral
Nilai moral merupakan nilai-nilai dalam cerita yang sangat berkaitan dengan akhlak atau etika. Nilai moral dalam sebuah cerita bisa jadi nilai moral yang baik, bisa juga nilai moral yang buruk/jelek.
2.   Nilai Sosial
Nilai sosial yaitu nilai-nilai yang berkenaan dengan tata pergaulan antara individu dalam masyarakat.
3.   Nilai Agama
Nilai agama yaitu nilai-nilai dalam cerita yang berhubungan dengan tuntunan agama/ kepercayaan/ keyakinan.
4.   Nilai Budaya
Nilai budaya merupakan nilai-nilai yang berkenaan dengan kebiasaan/ tradisi/ adat istiadat yang berlaku pada suatu daerah.
5.   Nilai Ekonomi
Nilai ekonomi merupakan nilai yang berhubungan dengan keadaan ekonomi para tokoh.
6.   Nilai Pendidikan
Nilai Pendidikan merupakan nilai yang berkaitan dengan pengubahan tingkah laku dari baik ke buruk (pengajaran).




c.    Contoh Teks Cerita Pendek
NASIHAT AYAH
Matahari mulai tenggelam tanda hari sudah malam dan adzan berkumandang. Aku segera menuju ke Masjid, Tapi sebelum ke Masjid aku harus bersiap-siap dahulu sembari menunggu kedua temanku Fara dan Deva. Selang 10 menit teman-temanku datang dan segeralah aku berpamitan pada ayah dan ibu. Langkah demi langkah aku tempuh dengan berjalan kaki menuju Masjid yang lumayan jauh untuk memenuhi panggilan Allah dan sesampainya disana aku segera mengambil air wudhu. Sholat Maghrib berjamaah pun dimulai, aku mengambil barisan paling depan karena ingin mendapatkan banyak pahala
Sepuluh menit pun berlalu, sholat para jemaah pun diakhiri dengan salam sebelum pergi aku berdoa kepada Allah “Ya Allah lancarkan lah rezeki hambamu, lindungilah kedua orangtua hamba dan jadikanlah hamba ini orang yang mendapat berkah di jalanmu agar aku selalu bersama-Mu. Amin ya allah,” Doa ku dengan sungguh-sungguh dan ikhlas. Aku dan teman ku pun pulang ke rumah, tapi sebelum aku pulang ibu menyuruhku membeli beberapa teh untuk ayah. Karena akhir-akhir ini ayah sedang kelihatan lelah karena mungkin pekerjaan ayah sebagai seorang kuli bangunan. Setelah membeli beberapa bungkus teh celup aku segera pulang ke rumah, setibanya di rumah aku langsung ganti baju dan belajar.
Ayah pernah berkata pada ku “Adi, ayah ingin bilang sesuatu sama kamu” ucap ayah sambil duduk di kursi yang terbuat dari rotan.
“Bilang apa ayah?” tanya ku heran.
“Kamu tau ayah ini seorang kuli bangunan, ayah ingin saat kamu dewasa nanti bisa lebih baik dari ayah. Dulu masa kecil ayah itu sangat sengsara harus tinggal di rumah yang hampir rubuh, bapak dan ibu ayah harus membanting tulang demi ayah dan adik ayah. Ayah ingin kamu bisa lebih baik dari ayah, Nak jadilah apapun yang kamu mau asal kamu menyukainya dan tidak bosan melakukannya” cerita ayah dengan menitihkan air mata.
“Apa benar itu?” jawabku tercengang kaget.
“Benar, nak maka dari itu kamu harus rajin belajar dan berdoa kepada Allah supaya kamu bisa sukses gak hidup sengsara.” jawab ibu sambil membawakan segelas teh hangat.
Dan dari situlah niat ku muncul. Menjadi orang sukses dan membuat ayah serta ibu bangga kepadaku, aku telah belajar dari kesengsaraan dan mendapatkan apa yang aku cari. Aku telah mendapatkan banyak prestasi dari sebuah piala, piagam penghargaan dan lain-lain. Aku sangat bersyukur kepada allah yang telah memberiku ayah seorang kuli bangun dan dari nasihat ayahlah aku bisa menjadi sukses.